Suara.com - Maraknya kasus kejadian luar biasa (KLB) difteri mulai menuai rasa was-was dikalangan masyarakat. Gerakan vaksin melalui Outbreak Response Immunization (ORI) juga sudah mulai gencar dilakukan di berbagai tempat di lokasi KLB difteri.
Difteri sendiri bukan hanya menimpa anak usia sekolah, tapi juga bisa menyerang orang dewasa yang belum diberi vaksin difteri.
Hal ini disampaikan perwakilan Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam Indonesia, Samsuridjal Djaudzi, dalam konferensi pers Wajib ORI di Kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI), Jakarta, Senin (18/12/2017) kemarin.
"Orang dewasa juga bisa terkena difteri. Persoalannya adalah sekarang ini, sudah banyak anak yang terkena (difteri). Ada kemungkinan juga orang dewasa terkena," kata Djaudzi.
"Makanya juga kewaspadaan perlu ditumbuhkan, tapi juga jangan membuat panik. Kalau panik, praktis orang dewasa minta divaksin dan anaknya nanti nggak kebagian vaksin," sambungnya.
Djaudzi sendiri hanya menganjurkan vaksin ulang bagi orang dewasa yang kemungkinan terpapar dengan pasien difteri seperti tenaga medis atau keluarga pasien.
"Kami hanya menganjurkan kepada orang dewasa yang kemungkinan berisiko kontak. Jadi tidak semua orang dewasa perlu diimunisasi," tegas Djaudzi.
Sementara itu, Ketua PB IDI Aman Pulungan mendesak agar ketersedian vaksin difteri segera dipenuhi.
"Menurut diskusi saya dengan beberapa teman-teman di WHO, bisa tidak cukup (vaksin). Kalau kita ekspose, ini akan membuat kepanikan," kata Aman dalam kesempatan yang sama.
Baca Juga: Mantan Petenis 'Seksi' Ini Lahirkan Bayi Kembar
Untuk itu, Aman meminta Biofarma, selaku perusahaan penyedia vaksin difteri, untuk memproduksi vaksin sebanyak mungkin atau menarik kembali vaksin yang sudah terlanjur diekpor ke luar negeri.
"Kalau perlu kita mengimpor dari beberapa negara, meminjam dulu. Setelah itu harus ada operational cost di provinsi-provinsi (Indonesia)," pungkas Aman.
Berita Terkait
-
Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
-
Kisah Ibu Tunggal Anak Meninggal akibat Difteri Lupa Imunisasi, Dihantui Penyesalan!
-
Vaksin TBC Bill Gates Diuji di Indonesia: Aman atau Tidak? Ini Kata Istana
-
PB IDI Angkat Bicara Terkait Pemindahan dan Pemecatan Sejumlah Dokter di RS Vertikal
-
IDI Geram! Oknum Residen Anestesi Bandung Bakal Dipecat, Ini Penyebabnya!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular