Suara.com - Kabar tentang radiasi dari ponsel dan pengaruhnya terhadap kesehatan mungkin sudah sering kita dengar. Namun selama ini, belum ada penelitian yang secara meyakinkan membahas tentang tingkat radiasi rendah yang dipancarkan dari perangkat elektronik sebagai ancaman bagi kesehatan manusia.
Namun, otoritas kesehatan masyarakat memberikan saran pada mereka yang khawatir dengan potensi bahaya dari radiasi ponsel atau perangkat elektronik lainnya.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (AS) mengeluarkan panduan tentang masalah ini pada tahun 2014. Mereka mengatakan bahwa untuk saat ini tidak ada bukti ilmiah yang menghubungkan masalah kesehatan dengan telepon seluler.
Connecticut melakukan hal yang sama pada tahun 2015. Terakhir, departemen kesehatan masyarakat melakukannya, di mana Departemen Kesehatan Masyarakat California, merilis sebuah dokumen baru-baru ini yang berjudul, "Bagaimana Mengurangi Paparan Energi Radiofrekuensi dari Telepon Seluler."
"Ini bukan peringatan. Ini adalah tanggapan atas keprihatinan yang telah disampaikan kepada kami berulang-ulang oleh masyarakat umum. Tanggapan kami adalah, jika Anda khawatir, ada beberapa hal praktis yang dapat Anda lakukan," kata Dr. Karen Smith, direktur Departemen Kesehatan Masyarakat California.
Panduan tersebut menyatakan, orang-orang yang khawatir tentang radiasi ponsel untuk melakukan pesan teks, bukan berbicara di telepon dan menyimpan ponsel di dompet atau ransel bukan di saku atau terhadap kulit.
Tak hanya itu, dokumen Departemen Kesehatan Masyarakat California ini juga menyarankan orang untuk menghindari menggunakan mereka ponsel ketika sinyal lemah atau ketika mereka dalam kendaraan atau kereta api, karena ponsel memancarkan tingkat frekuensi radio yang lebih tinggi untuk menebus lemahnya sinyal.
Terakhir, mereka juga mengatakan utnuk orang-orang yang khawatir tentang radiasi seharusnya tidak tidur dengan telepon mereka di tempat tidur atau di dekat kepala mereka kecuali ponsel dalam keadaan tidak aktif atau dalam mode pesawat.
Ponsel dan perangkat elektronik lain, termasuk televisi, radio dan oven microwave, memancarkan jenis energi yang disebut radiasi elektromagnetik, atau frekuensi radio energi. Jenis radiasi yang lemah ini tidak merusak sel atau DNA. Tapi, ada jenis lain dari radiasi yang lebih tinggi dari spektrum elektromagnetik, seperti sinar UV dari matahari, dapat merusak sel atau DNA dan menyebabkan masalah kesehatan termasuk kanker.
Baca Juga: Paparan Radiasi Ponsel Positif Sebabkan Gangguan Kesehatan Anak
Taoi, perlu diingat, bahwa survei di seluruh dunia mengatakan bahwa tidak ada penelitian yang pernah mengkonfirmasi bahwa radiasi tingkat rendah yang ada pada perangkat elektronik dapat membahayakan kesehatan seseorang.
CDC, American Cancer Society dan organisasi kesehatan dunia semua sepakat bahwa tidak ada bukti ilmiah untuk mengkonfirmasi bahwa radiasi dari perangkat elektronik menimbulkan ancaman bagi kesehatan manusia.
"Jadi kami hanya merasa perlu memberikan panduan, sementara kami terus mempelajari sains dan menunggu untuk melihat apakah ada sesuatu yang baru berevolusi," kata Smith.
Meski American Academy of Pediatrics (AAP) mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut harus dilakukan untuk melihat masalah ini, tapi pertanyaan tentang hubungan ponsel pada kesehatan tetap harus diingat oleh para orangtua.
Alat ini bukanlah mainan, terutama untuk bayi atau anak balita. AAP juga mencatat bahwa memberlakukan batas waktu menatap layar dapat meningkatkan perkembangan kognitif anak-anak dan mencegah mereka terekspos tingkat radiasi yang rendah.(Huffingtonpost)
Berita Terkait
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
-
Nonaktif Hanya Akal-akalan, Tokoh Pergerakan Solo Desak Ahmad Sahroni hingga Eko Patrio Dipecat
Terkini
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas
-
Resistensi Antimikroba Ancam Pasien, Penggunaan Antibiotik Harus Lebih Cerdas
-
Ini Alasan Kenapa Donor Darah Tetap Relevan di Era Modern
-
Dari Kegelapan Menuju Cahaya: Bagaimana Operasi Katarak Gratis Mengubah Hidup Pasien
-
Jangan Sepelekan, Mulut Terbuka Saat Tidur pada Anak Bisa Jadi Tanda Masalah Kesehatan Serius!
-
Obat Sakit Gigi Pakai Getah Daun Jarak, Mitos atau Fakta?
-
Pilih Buah Lokal: Cara Asik Tanamkan Kebiasaan Makan Sehat untuk Anak Sejak Dini
-
Sinshe Modern: Rahasia Sehat Alami dengan Sentuhan Teknologi, Dari Stroke Hingga Program Hamil!