Suara.com - Penyakit diabetes melitus perlu diwaspadai dan dicegah oleh semua warga masyarakat, mengingat penyakit tersebut dapat dialami tanpa mengenal usia dan umur kehidupan manusia.
Direktur Utama RSUD Wangaya Kota Denpasar dr Setiawati Hartawan, di Denpasar, Kamis, mengatakan penyakit diabetes menjadi tantangan global pada beberapa tahun terakhir, karena menjadi penyebab utama disabilitas dan kematian.
"Untuk itu warga masyarakat harus waspada dalam menjaga kesehatan, termasuk juga pola makan yang teratur dan sehat," kata dia seperti diwartakan Antara.
Karena itu, kata Setiawati, pihaknya menyelenggarakan kegiatan simposium pada Rabu (20/12) dengan sasaran pemahaman kepada para dokter, perawat dan bidan di lingkungan RSUD Wangaya maupun rumah sakit pemerintah, swasta dan puskesmas, serta mahasiswa kedokteran, keperawatan maupun kebidanan.
"Dalam kegiatan sehari itu para peserta diberikan lima materi pemahamam mengenai diabetes melitus, yakni pemahaman deteksi dini dan tata laksana diabetes melitus pada anak, deteksi pada orang dewasa, deteksi kelainan jantung pada penderita diabetes, pro-kontra pemberian ASI (air susu ibu) eksklusif dan imunisasi oleh penderita diabetes pada kehamilan," imbuhnya.
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan penyakit diabetes sekarang ini banyak diderita masyarakat, baik generasi muda maupun tua, disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan pola makan.
Untuk itu, Wali Kota Rai Mantra mengimbau kepada para petugas di jajaran kesehatan untuk bisa menyebarkan informasi mengenai penyakit diabetes melitus agar diketahui warga masyarakat dan mampu mencegah sedini mungkin dan penyebarannya tidak meluas, serta dapat terhindarkan dari penyakit tersebut.
Menurut Rai Mantra, tingkat kesehatan di Denpasar dari harapan hidup masyarakat baru mencapai umur 74 tahun, dan dengan terus adanya sosialisasi mengenai kesehatan serta informasi yang detail dan akurat lewat media, diharapkan tingkat harapan hidup warga dapat terus meningkat sampai angka umur 80 tahun atau lebih seperti kota-kota maju lainnya.
"Peradaban masyarakat dapat dikatakan sudah baik jika informasi dan pemberdayaan masyarakat mengenai kesehatan sudah berjalan dengan tepat dan berkelanjutan, seperti pemberian informasi pada simposium kesehatan tersebut," ungkapnya.
Baca Juga: Mereka yang Antisosial Lebih Berisiko Terkena Diabetes
Penyakit diabetes melitus perlu diwaspadai dan dicegah oleh semua warga masyarakat, mengingat penyakit tersebut dapat dialami tanpa mengenal usia dan umur kehidupan manusia.
Direktur Utama RSUD Wangaya Kota Denpasar dr Setiawati Hartawan, di Denpasar, Kamis, mengatakan penyakit diabetes menjadi tantangan global pada beberapa tahun terakhir, karena menjadi penyebab utama disabilitas dan kematian.
"Untuk itu warga masyarakat harus waspada dalam menjaga kesehatan, termasuk juga pola makan yang teratur dan sehat," katanya.
Karena itu, kata Setiawati, pihaknya menyelenggarakan kegiatan simposium pada Rabu (20/12) dengan sasaran pemahaman kepada para dokter, perawat dan bidan di lingkungan RSUD Wangaya maupun rumah sakit pemerintah, swasta dan puskesmas, serta mahasiswa kedokteran, keperawatan maupun kebidanan.
"Dalam kegiatan sehari itu para peserta diberikan lima materi pemahamam mengenai diabetes melitus, yakni pemahaman deteksi dini dan tata laksana diabetes melitus pada anak, deteksi pada orang dewasa, deteksi kelainan jantung pada penderita diabetes, pro-kontra pemberian ASI (air susu ibu) eksklusif dan imunisasi oleh penderita diabetes pada kehamilan," ujarnya.
Wali Kota Denpasar Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra mengatakan penyakit diabetes sekarang ini banyak diderita masyarakat, baik generasi muda maupun tua, disebabkan oleh perubahan gaya hidup dan pola makan.
Berita Terkait
-
Diabetes Bukan Penyakit Orang Tua, Ini 5 Cara Simpel Biar Gen Z Gak Kena Sakit Gula
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Transformasi Mengejutkan Fahmi Bo: Dulu Bugar, Kini Kondisinya Bikin Miris
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Ilmuwan Muda Indonesia Temukan Senyawa Baru untuk Mengatasi Diabetes
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Tolak Merger dengan Grab, Investor Kakap GoTo Usul Patrick Walujo Diganti
-
Waduh, Rupiah Jadi Paling Lemah di Asia Lawan Dolar Amerika Serikat
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
Terkini
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?