Suara.com - Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak, Arist Merdeka Sirait menilai bahwa anak-anak di bawah umur yang tergabung dalam geng motor Depok disebabkan oleh hancurnya ketahanan keluarga.
Menurut dia, anak yang tidak mendapatkan perhatian yang cukup dari keluarga cenderung berperilaku negatif di luar rumah.
"Ini refleksi bagi keluarga untuk mengubah gaya pengasuhan. Sudah tidak zamannya lagi pakai kekerasan, karena kalau anak-anak tidak lagi nyaman di rumah Ia bisa melakukan kegiatan negatif di luar rumah," ujar Arist di Kantor Komnas PA, Jakarta, Rabu (27/12/2017).
Dalam kesempatan yang sama Dhanang Sasongko, Sekjen Komnas PA menguraikan tiga penyebab anak bisa menjadi pelaku maupun korban kekerasan. Pertama, kata dia, komunikasi yang kurang antara orangtua dan anak sehingga anak menyimpang.
Anak-anak yang kuat, menurut Dhanang, cenderung menjadi pelaku kekerasan, sedangkan yang lemah akan menjadi korban.
"Kedua, sektor pendidikan. Kami mengkritisi diskriminasi dan intimidasi terhadap beberapa anak sehingga menyebabkan anak menyimpang perilakunya. Menjadi anggota geng motor atau kecanduan lem aibon itu beberapa cara yang dilakukan anak-anak lari dari kenyataan," tambahnya.
Ketiga adalah lingkungan masyarakat. Baik Dhanang maupun Arist sepakat bahwa tindakan pembiaran dari masyarakat setempat menjadi salah satu pemicu anak-anak di bawah umur memiliki perilaku menyimpang.
Pada kasus geng motor, Arist melihat geng ini kerap tampil bergerombol di lingkungannya namun tidak ada tindakan pengawasan dari masyarakat.
"Secara khusus mereka sudah bergerombol tapi tidak ada kepedulian masyarakat melihat hal ini. Ini sangat memprihatinkan," tegasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan