Suara.com - Saat dinyatakan hamil oleh dokter, banyak perempuan yang menyambutnya dengan kebahagiaan.
Namun siapa sangka, sebuah penelitian di Inggris baru-baru ini menemukan bahwa seperempat perempuan hamil benar-benar menderita masalah kesehatan mental selama sembilan bulan kehamilan mereka.
Periset di King's College London melakukan penelitian ini dengan mengikutsertakan 545 ibu hamil yang melakukan pemeriksaan Antenatal, yakni pemeriksaan kehamilan untuk mengoptimalkan kesehatan mental dan fisik ibu hamil. Mereka memulainya pada November 2014 sampai Juni 2016.
Selama pemeriksaan ini, bidan mengajukan dua pertanyaan kepada perempuan hamil tersebut tentang suasana hati mereka, sebuah metode yang terbukti sangat efektif dalam mengidentifikasi masalah kesehatan mental.
Hasilnya mengejutkan dan membuktikan bahwa pemeriksaan kesehatan mental bagi ibu hamil sangatlah dibutuhkan.
Menurut hasil, satu dari empat perempuan memiliki masalah kesehatan mental selama kehamilan. Sebanyak 11 persen menderita depresi, 15 persen mengalami kegelisahan, dua persen menderita gangguan makan, dan dua persen memiliki gangguan obsesif-kompulsif, yang menderita banyak masalah.
Penelitian yang dilakukan oleh Profesor Howard dan dipublikasikan di British Journal of Psychiatry, bertujuan untuk mewujudkan kesadaran akan masalah kesehatan mental yang dialami perempuan hamil dan memperlihatkan bahwa betapa sederhananya mengidentifikasi dan mengobati mereka.
Mengatasi masalah kesehatan mental selama kehamilan penting karena menurut penelitian, gangguan mental selama kehamilan dikaitkan dengan hasil yang buruk bagi perempuan, kehamilan, janin, bayi, masa kanak-kanak, hingga masa remaja.
"Dalam praktik klinis, profesional maternitas perlu mengidentifikasi apakah seorang perempuan memiliki gangguan jiwa, bukan hanya gangguan mood yang sampai saat ini menjadi fokus perhatian utama," kata Howard dilansir Independent.co.uk.
Menurut dia perempuan harus ditanyai, oleh profesional kesehatan yang tidak menghakimi dan mendukung, saat kehamilan dan setelah kelahiran tentang kesejahteraan emosional mereka.
Melaksanakan tes kesehatan mental selama kehamilan seharusnya tidak sulit, karena perempuan rutin datang untuk bertemu dokter mereka selama kehamilan.
Untuk memastikan ibu dan anak selamat dan bahagia selama kehamilan, profesional kesehatan hanya perlu bertanya tentang apa yang mereka rasakan atau pikirkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis