Suara.com - Gigi Hadid, terkait tubuhnya yang membesar, mengaku memiliki penyakit Hashimoto, yang dideritanya sejak Desember 2016 lalu. Lantas, apa sebenarnya penyakit Hashimoto yang dialami Gigi Hadid?
Penyakit Hashimoto adalah kelainan autoimun yang menyerang kelenjar tiroid. Hadid sendiri adalah salah satu dari beberapa selebriti, termasuk Zoe Saldana, Gina Rodriguezand Victoria Justice yang telah membuka diri bagaimana mereka berjuang dengan penyakit ini.
Penyakit autoimun terdengar parah, tapi penyakit Hashimoto adalah penyakit yang umum dan mudah ditangani menurut Dr. Terry Davies, seorang profesor kedokteran dan direktur divisi endokrinologi di rumah sakit Mount Siani di Kota New York.
"Hashimoto adalah radang kelenjar tiroid, dan ini adalah penyakit yang sangat umum. Penyakit ini datang dalam bentuk ringan dan lebih parah, dan ini adalah penyakit autoimun," jelas dia.
Sementara Hadid mengatakan bahwa Hashimoto menyebabkan berat badannya turun, Dr. Davies mengatakan bahwa salah satu gejala biasanya adalah kenaikan berat badan.
"Ketika tiroid mulai gagal, tiroid akan mendorong segala sesuatu ke dalam tubuh, tidak ada yang tidak memerlukan hormon tiroid. Tiroid rendah dapat menyebabkan penambahan berat badan dari biasanya, dapat menyebabkan depresi, dapat menyebabkan kolesterol tinggi," katanya.
"Ini onset yang sangat lambat, dan saat pasien datang ke dokter, Anda tidak pernah yakin kapan penyakit ini dimulai. Bisa jadi beberapa tahun yang lalu, bisa baru saja terjadi, penyakit ini berlawanan dengan penyakit lain yang cukup mendadak," ujar dia.
Dr. Davies mengatakan hal ini memang tidak biasa, tapi mereka yang menderita Hashimoto bisa menurunkan berat badan pada awal penyakit.
"Pada awal Hashimoto, tepat di awal saat dimulai, saat sistem kekebalan tubuh menyerang kelenjar tiroid, sel-sel itu sekarat. Dan terkadang sel tiroid segera keluar dan selama satu atau dua bulan Anda benar-benar menjadi terlalu aktif dan berat badan menurun," katanya.
Baca Juga: KPK Menolak Rekomendasi dan Temuan Pansus Angket DPR
Di hampir semua kasus, penyakit Hashimoto tidak dapat disembuhkan, namun Dr. Davies mengatakan bahwa hormon yang tidak sinkron mudah dikendalikan dengan dosis tiroid yang dikalibrasi.
"Pengobatannya sangat mudah. Anda hanya perludosis yang tepat, yang diukur oleh dokter," tutup dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat