Suara.com - Seorang perempuan berusia 55 tahun meninggal dunia setelah menjalani pengobatan akupunktur lebah. Perempuan yang tak disebut namanya itu melakukan perawatan akupuntur dengan sengatan lebah yang dinamakan "apitherapy", sekitar sebulan sekali selama dua tahun.
Terapi alternatif tersebut dilakukan perempuan yang berprofesi sebagai petenis itu untuk mengobati otot dan rasa stres yang menderanya.
Namun dalam satu sesi, menurut sebuah laporan di Journal of Investigational Allergology and Clinical Immunology yang dilansir Independent.co.uk, ia kesulitan bernapas dan kesadarannya hilang mendadak setelah sengatan lebah hidup.
Meski dibawa ke rumah sakit dan diberi adrenalin, juga antihistamin dalam usaha untuk menghentikan reaksinya, perempuan asal Spanyol tersebut meninggal beberapa minggu kemudian, karena mengalami banyak kegagalan organ.
Apitherapy atau akupunktur lebah dilakukan oleh para praktisi dengan menempatkan lebah di suatu tempat di tubuh pasien. Lalu mereka mencubit kepala serangga sampai sengatan itu muncul.
Serangga ini mati tak lama kemudian. Banyak orang mengklaim, bahwa akupuntur lebah efektif untuk mengobati berbagai penyakit dan mengurangi rasa sakit.
"Kami telah merawat pasien dengan puluhan penyakit, mulai dari arthritis hingga kanker, semuanya dengan hasil positif," Wang Menglin, seorang ahli akupunktur lebah, mengatakan kepada ABC News di Australia pada 2013.
Teknik ini paling populer di Cina dan Korea dan meski sedikit bukti efektivitasnya, teknik ini telah diperkenalkan di tempat lain.
Ilmuwan Paula Vazquez-Revuelta dan Ricardo Madrigal-Burgaleta, dari Rumah Sakit Universitas Ramon y Cajal di Spanyol menulis, meskipun apitherapy diklaim memiliki beberapa manfaat, bukti yang dipublikasikan tentang keefektifannya dan keamanannya tetaplah terbatas.
Baca Juga: Bikin Laporan Terkait Amandine, Tyas Mirasih Bantah Cari Sensasi
Meskipun perempuan tersebut sudah menerima perawatan selama beberapa tahun ini, kedua ilmuan tersebut mengatakan bahwa paparan berulang terhadap alergen, dapat membawa risiko reaksi alergi lebih besar daripada populasi umum.
"Risiko menjalani apitherapy dapat melebihi manfaat yang diperkirakan, membawa kita untuk menyimpulkan bahwa praktik ini tidak aman dan tidak disarankan," kata keduanya.
Tinjauan terpisah terhadap apitherapy, oleh jurnal ilmiah PLOS One menemukan bahwa efek samping umum terjadi, termasuk reaksi kulit ringan yang biasanya sembuh selama beberapa hari terhadap respons imunologis berat yang mengancam jiwa seperti anafilaksis.
Laporan itu melaporkan kasus fatal lainnya dari akupuntur lebah, yaitu seorang perempuan Korea Selatan berusia 65 tahun juga meninggal dunia pada 2011.
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Prabowo Kirim Surat ke Eks Menteri Termasuk Sri Mulyani, Ini Isinya...
Pilihan
-
Kursi Menteri BUMN Kosong, Siapa Pengganti Erick Thohir?
-
Otak Pembunuhan Kacab Bank, Siapa Ken si Wiraswasta Bertato?
-
DPR 'Sentil' Menkeu Purbaya, Sebut Kebijakan Rp200 Triliun Cuma Jadi Beban Bank & Rugikan Rakyat!
-
Ivan Gunawan Blak-blakan: Dijauhi Teman Pesta Usai Hijrah dan Risih Dipanggil 'Haji'
-
5 Prompt AI Viral: Ubah Fotomu Jadi Anime, Bareng Idol K-Pop, Sampai Action Figure
Terkini
-
Pentingnya Cek Gula Darah Mandiri: Ini Merek Terbaik yang Banyak Dipilih!
-
Prestasi Internasional Siloam Hospitals: Masuk Peringkat Perusahaan Paling Tepercaya Dunia 2025
-
Anak Bentol Setelah Makan Telur? Awas Alergi! Kenali Gejala dan Perbedaan Alergi Makanan
-
Alergi Makanan Anak: Kapan Harus Khawatir? Panduan Lengkap dari Dokter
-
Pijat Bukan Sekadar Relaksasi: Cara Alami Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan