Suara.com - Tahukah Anda, apa yang diminum Mo Farah, atlet Britania Raya, juara marathon Olimpiade London 2014 setelah ia berkompetisi atau berlatih? Susu cokelat. Ya, daripada menenggak minuman olahraga serta suplemen lainnya, atlet top dunia satu ini hanya meminum segelas susu cokelat, yang disenangi semua orang.
Menurut penelitian yang diterbitkan dalam European Journal of Clinical Nutrition, susu cokelat mengandung kombinasi sempurna antara karbohidrat, protein, lemak, air, dan elektrolit yang diperlukan untuk menambah kadar glikogen.
Penelitian ini mengamati 12 kasus untuk melihat bagaimana susu cokelat mempengaruhi pemulihan dibandingkan dengan minuman olahraga lainnya atau plasebo, dengan mempertimbangkan pengerahan tenaga yang dirasakan, waktu kelelahan dan detak jantung.
Hasilnya, penelitian ini menyimpulkan bahwa susu cokelat memberikan hasil yang sama, atau lebih unggul jika dibandingkan dengan plasebo atau jenis minuman bertenaga lain.
Meskipun penelitian mengakui bahwa mereka harus lebih banyak melakukan percobaan dengan ukuran sampel yang lebih besar untuk mencapai kesimpulan yang pasti, kita tahu bahwa susu cokelat mengandung unsur-unsur yang diperlukan untuk pemulihan.
Susu mengandung dua jenis protein berkualitas tinggi, yakni whey dan kasein. Satu diserap dengan cepat dan yang lain secara perlahan masuk ke dalam tubuh, yang berarti bahwa Anda mendapatkan sumber protein pasca-latihan secara berkelanjutan (bagus untuk memperbaiki otot tanpa lemak). Itu digabungkan dengan karbohidrat dalam cokelat. Cokelat adalah bagian penting dari kombinasi.
Gula ekstra memainkan peran kunci dalam memastikan bahwa Anda mendapatkan cukup asupan karbohidrat pasca-latihan, di mana segelas susu cokelat berisi 80 ml mengandung sekitar 30-35 gram karbohidrat dibandingkan hanya 12 gram dalam susu biasa. Selain itu, susu cokelat juga mengandung magnesium (penting untuk pemulihan otot), kalsium, vitamin B6 dan zat besi.
Jadi, kapan sebaiknya Anda meminum susu cokelat? Kelly Pritchett dari departemen makanan dan nutrisi di University of Georgia mengatakan kepada Guardian, untuk meningkatkan pemulihan, kuncinya adalah mendapatkan karbohidrat dan protein yang Anda butuhkan dalam dua jam pertama setelah berolahraga.
"Kami mengatakan ini adalah :jendela peluang, karena kemampuan untuk menggantikan glikogen otot meningkat selama periode itu. Ketika aliran darah Anda meningkat ke otot. Jika Anda menunggu lebih lama, dibutuhkan lebih banyak waktu untuk memulihkan tingkat alami kebugaran Anda," tutupnya.
Baca Juga: Pola Makan Sehat Turunkan Risiko Kematian Hingga 65 Persen
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
Terkini
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia