Suara.com - Sebuah obat baru untuk mengobati penyakit malaria akan segera dijual di pasaran. Obat bernama Krintafel tersebut dibuat khusus untuk mengurangi gejala mematikan yang disebabkan oleh parasit plasmodium vivax, penyebab malaria.
Malaria diprediksi menjangkiti 8,5 juta penduduk dunia setiap tahun. Di Afrika sendiri, malaria merupakan penyakit pandemi yang telah menggerogoti jutaan anak.
Cara kerja penyakit malaria sangat khas. Orang yang terinfeksi parasit malaria dapat bertindak sebagai rumah, dan tanpa mereka sadari, parasit bisa hidup kembali di dalam tubuh mereka.
Bila orang tersebut digigit seekor nyamuk, maka nyamuk tersebut dapat membawa parasit yang sama ke orang lain. Kondisi tersebut terus berulang sampai-sampai peneliti kesulitan menghilangkan penyakit malaria secara tuntas di muka bumi.
Sekarang Administrasi Makanan dan Obat-obatan Amerika Serikat, FDA, telah memberikan persetujuan untuk tafenoquine atau Krintafel, obat yang diklaim dapat mengusir parasit keluar dari tempat persembunyiannya di dalam tubuh.
"Kemampuan untuk menyingkirkan parasit di hati dengan dosis tunggal tafenoquine adalah pencapaian yang fenomenal dan dalam pikiran saya itu merupakan salah satu kemajuan paling signifikan dalam pengobatan malaria di 60 tahun terakhir," kata Prof Ric Price, dari Oxford University.
Krintafel dapat diminum bersamaan dengan obat lain untuk mengurangi infeksi karena malaria.
Meski efektif dan disetujui untuk digunakan di Amerika Serikat, tetapi FDA tetap menggaris bawahi efek samping obat saat digunakan. Misalnya, orang dengan masalah enzim yang disebut defisiensi G6PD, tidak boleh mengonsumsi obat tersebut karena dapat menyebabkan anemia parah.
Ada juga kekhawatiran bila dikonsumsi dalam dosis yang tinggi, Krintafel bisa menjadi masalah bagi orang dengan penyakit kejiwaan. [BBC]
Baca Juga: Bill Gates Bikin Nyamuk Rekayasa Pembunuh Malaria
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental