Suara.com - Seorang jurnalis kebugaran mengatakan bahwa berhenti minum soda telah mengubah hidup lelaki bernama Michael Freidson, setelah sebelumnya mengaku gemar bahkan tidak bisa hidup seharipun tanpa botol-botol besar minuman soda di mejanya.
Tak hanya itu, lelaki yang sering menulis artikel di Men's Health itu juga biasa meminum banyak kaleng Coke setiap hari di mana Coke Zero merupakan minuman soda favoritnya.
“Semua orang memiliki satu momen yang mengubah hidup. Saya mendapatkannya tiga tahun yang lalu," kata Michael Freidson dilansir Independent.co.uk.
Tapi, dia lantas mulai berhenti dari kebiasaannya saat menyadari bahwa asupan sodanya membuatnya semakin menua, khususnya setelah melihat judul artikel "Soda May Age You As much as Smoking," pada sebuah studi pada 2014.
Saat itulah dia memutuskan benar-benar berhenti dan menyadari dampak soda yang terjadi pada tubuhnya. "(Saat itu) saya juga merasa tidak fokus, lamban, kembung, dan depresi," tulisnya.
Dalam sebuah studi dari Pusat Ilmu Kesehatan Universitas Texas di San Antonio (UTHSC), Michael Freidson juga mengetahui bahwa menurut penelitian, soda diet secara langsung terkait dengan risiko obesitas seseorang.
Selain risiko kegemukan yang lebih tinggi, delapan tahun setelah penelitian tersebut, kata dia, peminum soda yang minum satu atau lebih soda diet sehari juga ditemukan mengalami peningkatan lingkar pinggang rata-rata sebesar 3,16 inci.
Penelitian juga menemukan minum soda dapat menyebabkan infertilitas, meningkatkan risiko kanker tertentu, dan berkontribusi terhadap diabetes dan tekanan darah tinggi.
Inilah yang kemudian semakin memantabkan hati Michael Freidson untuk berhenti minum soda.Lantas, apa yang terjadi setelah benar-benar berhenti minum soda? Tubuh Michael Freidson jauh lebih sehat dan bugar dengan berat badan yang turun drastis dibanding sebelumnya yang lebih berat 20 pon. Selain itu, tekanan darah tingginya pun berangsur turun.
Baca Juga: Ambruk di Atas Panggung, Via Vallen Kelelahan?
"Saya langsung mulai berpikir lebih jernih dan memiliki lebih banyak energi. Saat memasuki waktu satu bulan berhenti minum soda, saya perhatikan saya bisa 'menipu' lebih banyak waktu makan dan masih menurunkan berat badan. Saya melihat perut dan otot saya lebih jelas," ujar dia.
Dan yang paling penting bagi Freidson adalah sekarang terlihat lebih muda dan memiliki kondisi lebih baik untuk seusianya. Inilah yang memotivasinya untuk benar-benar melepaskan minuman soda yang identik mengandung tinggi gula.
Untuk mengalahkan kebiasaan itu, Freidson menyarankan lima langkah atas saran para ahli dari National Institutes of Health, Emory University, dan Tufts University.
1. Temukan penggantinya
2. Buat kebiasaan
3. Hadiahi diri Anda dengan benar
4. Tolak pemasaran dan tak tergiur iklan
5. Minum air putih
Kebanyakan mantan peminum soda mengatakan bahwa setelah enam bulan tanpa soda, rasa makanan atau minuman apapun akan terlalu manis untuk dinikmati.
Meskipun mungkin terdengar seperti kebiasaan yang menakutkan, menurut Freidson, berhenti minum soda merupakan hal yang sebenarnya lebih mudah dari yang Anda pikirkan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut