Suara.com - Tahukah Anda jika diet keto bisa menimbulkan masalah pada siklus menstruasi, termasuk membuatnya datang tidak teratur? Begitulah penjelasan yang diberikan oleh Angela Chaudhari, M.D, ginekolog di Northwestern Memorial Hospital,Chicago, Illinois, Amerika Serikat.
"Diet keto bisa mempengaruhi masa menstruasi perempuan, karena penurunan berat badan yang cepat mungkin saja dialami oleh mereka. Penurunan berat badan yang cepat ini bisa mengubah keseimbangan hormon estrogen - progesteron dan mempengaruhi ovulasi, sehingga menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur," jelasnya seperti dilansir Women's Health Magazine.
Bahkan, menstruasi yang tidak teratur ini bukanlah satu-satunya alasan mengapa Anda harus khawatir pada diet keto. Karena, kata Angela Chaudhari, menstruasi Anda bisa benar-benar berhenti karena menjalani diet itu.
Perempuan yang menurunkan berat badan dengan cepat atau menjadi sangat kurus bisa menjadi amenore, yang berarti tidak mengalami menstruasi, karena terjadinya anovulasi, atau kurangnya ovulasi," kata Angela Chaudhari.
Meski sedang membicarakan diet keto, masalah ini tetap bisa terjadi karena penurunan berat badan yang cepat mungkin saja disebabkan oleh hal lain. Jadi, ini tidak secara eksklusif untuk diet keto saja.
"Ini juga bisa terjadi karena diet yang sangat rendah kalori, olah raga yang berlebihan, atau memiliki BMI (Body Mass Index) yang sangat rendah. Hal ini bisa menyebabkan beberapa hormon di otak Anda yang mengatur ovulasi jadi menurun. Karena itu terjadi pencegahan ovulasi atau penundaan ovulasi yang berakibat ketidakteraturan menstruasi," jelasnya.
Masalah lain pada ketidakteraturan siklus menstruasi adalah karena kurangnya karbohidrat yang Anda konsumsi. Meski buktinya sangat terbatas, tetapi kata Angela Chaudhari, pembatasan karbohidrat yang ekstrem bisa menyebabkan perubahan dalam hormon lutenizing, hormon yang dilepaskan dari otak.
"Ketika tubuh berfungsi normal, hormon lutenizing yang berkontribusi pada ovulasi teratur, bisa bekerja. Tetapi karena karbohidrat dibatasi, hormon lutenizing langsung mendapatkan sinyal yang bisa menyebabkan amenorrhea atau hypomenorrhea," ungkapnya.
Namun kabar baiknya, diet keto mungkin bermanfaat untuk perempuan dengan polycystic ovarian syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik, yaitu gangguan hormonal yang mencegah ovarium melepaskan telur, menurutnya.
Baca Juga: Lomba Perahu Bidar Meriahkan HUT RI ke-73 di Sumatera Selatan
"Ada data yang muncul bahwa pasien dengan PCOS, yang biasanya memiliki masalah dengan kesuburan, bisa terbantu dengan diet ini, sehingga masa menstruasinya lebih reguler membuat pasien lebih responsif terhadap perawatan kesuburan," kata Ula Abed Alwahab, MD, seorang ahli endokrin di Klinik Cleveland, Ohio, Amerika Serikat.
Itu karena, dengan PCOS, kelebihan insulin dalam tubuh perempuan juga meningkatkan kadar androgen dan testosteronnya, yang kemudian membatasi produksi estrogen dan kemampuan tubuh untuk berovulasi.
Diet keto, bagaimanapun, bisa membantu mengurangi peradangan dan resistensi insulin, yang biasanya terlihat pada pasien PCOS, kata Ula Abed Alwahab.
Menurunkan berat badan pada diet keto juga mungkin membuka peluang terjadinya gejala PCOS. Semua perempuan dengan PCOS, bisa menjalani diet keto untuk sebagai metode untuk membantu mencapai tujuan penurunan berat badan," tambah Angela Chaudhari.
Dengan memiliki BMI yang lebih sehat, perempuan lebih cenderung berovulasi secara teratur menuju periode yang semakin teratur. Tetapi, seperti halnya diet apa pun, adalah perlu untuk mendiskusikan diet keto dengan dokter Anda sebelum melakukannya, terutama ketika Anda berurusan dengan masalah medis seperti PCOS.
Dan alih-alih berfokus pada diet tertentu, seperti diet keto, sangat penting untuk menemukan diet yang berkelanjutan dan sehat yang membantu Anda dalam mempertahankan berat badan yang sehat dan akhirnya, membuat menstruasi menjadi stabil, kata Angela Chaudhari.
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!