Suara.com - Seorang ibu dengan kondisi langka yang menghasilkan ASI berlebih telah menyumbang hampir 1.000 pint (porsi) ASI untuk membantu ibu dan bayi lain yang membutuhkan.
Sementara beberapa ibu berjuang untuk menghasilkan ASI, Tabitha Frost memiliki sindrom hiperlaktasi, yang berarti dia menghasilkan tiga kali lebih banyak ASI daripada rata-rata seperti dikutip dari Independent.co.uk.
Untuk mengontrol kelebihan pasokan, ibu dari tiga anak itu harus memompa setiap tiga jam sekali.
Kelebihan ini lantas ia sumbangkan kepada keluarga di sekitar tempat tinggalnya, khususnya bayi yang memiliki alergi terhadap susu formula atau lahir prematur, yang berarti ibu mereka mungkin belum bisa memproduksi ASI yang dibutuhkan.
Wanita yang juga Blogger berbasis di Carlsbad, California percaya dia telah menyumbangkan sekitar 15.000 oz sejak buah hatinya Cleo lahir.
"Saya baru-baru ini menyumbangkan ASI untuk sepasang saudara kembar yang lahir prematur. Mereka memiliki kondisi yang mengharuskan mereka diberi makan melalui tabung," kata Frost.
Dia ingat saat seorang perawat pertama kali memberi tahu dia bahwa dia mungkin mengalami hiperlaktasi.
"(Perawat) belum pernah melihat begitu banyak susu sebelumnya," katanya.
Sekarang, Frost harus siap untuk memompa setiap saat, di mana pun dia berada atau apa yang dia lakukan.
Baca Juga: Mawar Eva De Jong : Gila Lu Ndro! Keren Banget
“Rutinitas saya tidak menghentikan hal tersebut, baik saat saya sedang liburan, saya sedang tidak enak badan, atau kurang tidur. Saya selalu melakukannya," katanya, seakan menggambarkan memompa ASI sebagai pekerjaan penuh waktu.
“Saya akan memompa dimanapun saya berada. Saya pernah memompa di konser, di pertandingan bisbol. Saya memompa di mobil, saya pompa di museum. Saya tidak akan membiarkan kehidupan menghalangi," tambah dia.
Setelah dipompa ke dalam wadah yang sudah disterilisasi, ASI dibekukan agar tetap awet sebelum disumbangkan melalui sebuah perusahaan bernama Prolacta.
Ibu berusia 29 tahun itu mengaku kadang-kadang rutinitasnya mengganggu waktu yang dihabiskannya bersama suaminya, Nick (35), yang bekerja sebagai pengembang properti.
"Kami bahkan akan keluar pada malam kencan dan saya harus menghabiskan 15 menit untuk melangkah pergi untuk terus memompa. Dia tahu bahwa di mana pun saya berada, setiap tiga jam, saatnya untuk memompa," ujar Frost lagi.
“Ini benar-benar pekerjaan yang berat, tetapi sangat bermanfaat. Saya tidak mau berhenti dalam waktu dekat," tutupnya.
Tapi kondisi langka tersebut tidak membuatnya patah semangat menjadi seorang ibu, ia menyumbangkan ASI tersebut karena bersyukur, melihat kondisi di luar sana banyak ibu yang tidak memiliki ASI.
Berita Terkait
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Pengumuman Seleksi PMO Koperasi Merah Putih Diundur, Cek Jadwal Wawancara Terbaru
-
4 Rekomendasi HP Tecno Rp 2 Jutaan, Baterai Awet Pilihan Terbaik September 2025
-
Turun Tipis, Harga Emas Antam Hari Ini Dipatok Rp 2.093.000 per Gram
-
Dari LPS ke Kursi Menkeu: Akankah Purbaya Tetap Berani Lawan Budaya ABS?
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
Terkini
-
3.289 Kasus Baru Setiap Tahun: Mengenal Multiple Myeloma Lebih Dekat Sebelum Terlambat
-
Konsistensi Lawan Katarak Kongenital, Optik Ini Raih Penghargaan Nasional
-
Apa Itu HB Dosting Hexyl? Doktif Klaim Hexylresorcinol Pengganti Hydroquinone
-
Perempuan Wajib Tahu! 10.000 Langkah Sederhana Selamatkan Tulang dari Pengeroposan
-
Kemenkes Catat 57 Persen Orang Indonesia Sakit Gigi, Tapi Cuek! Ini Dampak Ngerinya Bagi Kesehatan
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?