Suara.com - Meski sedang dilanda bencana gempa Lombok, Menteri Kesehatan (Menkes) Nila F Moloek meminta para ibu menyusui (busui) korban gempa Lombok tetap memberikan ASI eksklusif kepada bayinya yang baru lahir.
Menurut Menkes Nila, ASI apapun alasannya merupakan makanan terbaik bagi bayi, yang tidak bisa diganti dengan susu formula. Apalagi susu formula, lanjut dia, bila tidak sesuai peruntukkannya dapat menyebabkan anak menjadi diare.
"Kita ingin generasi kita terhindar dari masalah gizi, kita ingin mereka cerdas dan mandiri. Salah satunya dengan pemberian ASI eksklusif sampai enam bulan dilanjutkan dengan pemberian makanan pendamping," ujar Menkes Nila di sela-sela temu media Pekan ASI Sedunia di Jakarta, Senin (20/8/2018).
Lantas, bagaimana bila secara medis seorang ibu dinyatakan tidak dapat memberikan ASI eksklusif, karena penyakit tertentu? Pakar ASI dr Utami Roesli SpA, mengatakan dalam kondisi tersebut bayi bisa diberi susu formula khusus, tetapi tidak menggunakan botol dot.
"Jadi disusuin ke mulut bayi pakai selang. Posisi kepalanya tetap didekatkan ke payudara ibu. Jadi, skin to skin contact-nya tetap bisa dilakukan. Hal ini bisa membuat stres ibu menurun, karena produksi oksitosin meningkat," tambah dr Utami.
Perlu diketahui, di Indonesia angka cakupan ASI eksklusif baru mencapai 35 persen atau sepertiga dari jumlah ibu yang seharusnya menyusui. Padahal WHO mencanangkan pemberian ASI eksklusif seharusnya minimal mencapai 50 persen.
Menkes Nila Moeloek menyebut banyak faktor yang memicu rendahnya pemberian ASI eksklusif, mulai dari kurangnya informasi akan pentingnya ASI, fasilitas ruang laktasi yang kurang mumpuni hingga promosi gencar dari susu formula.
"Menyusui ini hak anak untuk mendapatkan ASI. Sekarang tinggal bagaimana anak kita bisa mendapatkan hak itu. Kita perlu bantuan multisektor sehingga dari sisi kemenaker bisa mendorong perusahaan menyediakan ruang laktasi, lalu dari ruang-ruang publik juga menyediakan ruang khusus sehingga tidak lagi ada halangan bagi ibu untuk memberikan hak anak," terang Menkes Nila yang mengimbau busui korban gempa Lombok sebisa mungkin tetap memberikan bayinya ASI eksklusif.
Baca Juga: Mendikbud: Aksi Joni Pemanjat Tiang Bendera Patriotisme Zaman Now
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia