Suara.com - Seorang lelaki asal Australia bernama Craig Hardy lumpuh setelah liburan di Bali, Indonesia, karena terserang penyakit langka. Craig awalnya mengira ia menderita Bali Belly, kondisi gangguan kesehatan umum yang menyerang saluran pencernaan, dan lazim terjadi pada wisatawan yang baru saja pulang dari Bali.
Namun pemeriksaan dokter menunjukkan Craig diketahui mengalami sindrom Guillain-Barre, penyakit langka yang hanya menyerang sedikit orang di dunia. Craig dirawat sejak Juni 2018 lalu dan kini kondisinya semakin memburuk hingga lumpuh, tak mampu bergerak dan bernapas sendiri tanpa alat penyokong.
Sebelum sampai pada kondisi tersebut, lelaki berusia 52 tahun itu sempat dilarikan ke Rumah Sakit Royal Perth ketika sadar ia lumpuh dan penyakitnya semakin parah.
"Mereka membawa Craig langsung ke ruang gawat darurat dan malam itu ia lumpuh dari kepala hingga ujung kaki dan dalam koma," kata Deborah Hardy, kakak Craig, dikutip dari NY Post.
Sepuluh minggu kemudian, keluarga diberitahu bahwa Craig menderita Guillain-Barre yang membuatnya kesulitan bergerak, berekspresi dan berbicara. Tak hanya lumpuh, Craig kini hanya bisa berkomunikasi dengan menggunakan papan dan berkedip untuk mengeja kalimat.
"Dia benar-benar sadar dan terbaring di sana tetapi dia tidak dapat bergerak. Pikirannya 100 persen sempurna tetapi dia terperangkap, itu seperti dikubur hidup-hidup. Sesekali dia merasa tenggelam karena cairan di paru-parunya yang harus dipompa keluar. Tapi dia tidak bisa mengatakan apa-apa," kata Deborah lagi.
Menurut Mayo Clinic, sindrom Guillain-Barre adalah penyakit langka yang membuat sistem kekebalan tubuh menyerang bagian saraf.
Gejala penyakit langka ini biasanya dimulai dengan kesemutan dan lemah pada kaki serta tungkai sebelum akhirnya menyebar ke seluruh tubuh.
Masalah kemudian berkembang menjadi cara berjalan yang tidak stabil, rasa sakit yang parah, gangguan fungsi usus atau kontrol kandung kemih serta kesulitan bernapas.
Meskipun tidak diketahui apa yang menyebabkan seseorang terkena Guillain-Barre, namun penyakit langka ini sering didahului dengan penyakit menular.
Menurut Mayo Clinic, kelemahan otot dapat berkembang menjadi kelumpuhan, dan hingga saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit langka Guillain-Barre.
Beberapa perawatan dapat membantu mengurangi gejala dan durasi penyakit langka ini. Perawatan yang dilakukan bisa membuat pasien sembuh dari lumpuh, meskipun beberapa di antaranya bisa mengalami gangguan dari waktu ke waktu.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak