Suara.com - Perayaan Bulan Kesehatan Gigi Nasional (BKGN) tahun akan dipusatkan di Palembang yang berlangsung pada 18 - 20 September 2018. Sepanjang bulan ini pun kampanye menyadarkan masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan gigi pun meningkat.
Disampaikan drg Donna Pratiwi, Sp.Prosto, Master Veneer Indonesia, salah satu tindakan yang terus digencarkan pada masyarakat adalah pentingnya pembersihan karang gigi atau yang biasa disebut scaling.
Pasalnya, selain bermanfaat menghilangkan gusi berdarah, pembersihan karang gigi atau biasa disebut scaling juga dapat meningkatkan kesehatan gigi dan mulut secara keseluruhan serta mengatasi masalah bau mulut. Ia pun menegaskan, tindakan scaling hanya dapat dilakukan dengan peralatan khusus yang dimiliki dalam praktek dokter gigi, bukan di tukang yang mengklaim mampu melalukan tindakan perawatan gigi.
"Alasannya karena perlekatan karang atau noda gigi biasanya cukup kuat pada permukaan gigi dan jaringan gusi sekitarnya. Lokasinya pun sering sulit dijangkau, seperti di sela-sela gigi yang tidak terlihat. Dengan demikian tidak memungkinkan dilakukan sendiri di rumah dengan alat bantu seperti sikat gigi, benang gigi atau kumur-kumur sekalipun," ujar dr Donna dalam #TipsGigiCantik yang menjadi kampanyenya.
Ia menambahkan, peralatan dokter gigi dalam membersihkan karang gigi berkembang terus sesuai kemajuan teknologi. Hal ini bertujuan untuk mencapai kualitas pembersihan yang optimal dengan rasa sakit seminimal mungkin.
Umumnya, ada dua metode scalling yang bisa didapat di klinik atau rumah sakit yaitu manual dan elektrik.
Alat khusus yang dipakai secara manual untuk pembersihan karang adalah instrumen seperti cangkul yang berbentuk bulan sabit. Fungsinya mengeruk karang gigi sehingga lepas perlekatannya dari permukaan gigi.
Sedangkan secara elektrik, dokter gigi menggunakan mesin khusus ultrasonic dengan metode vibration atau getaran untuk merontokkan perlekatan karang gigi.
"Ada juga mesin lain yang menggunakan metode spray atau semprotan tekanan tinggi juga untuk tujuan yang sama. Walau demikian, tidak perlu khawatir karena semua cara dan peralatan tersebut hanya berfungsi melepaskan perlekatan karang gigi dan tidak ada yang merusak struktur gigi atau mengikis permukaan gigi," tambah dia.
Baca Juga: Veneer Gigi Millendaru Disebut Pecah, Ini Plus-Minus Pakai Veneer
Proses pembersihan karang gigi pun, kata dr Donna, tidak menimbulkan rasa sakit sama sekali. Namun, jika Anda merasa sakit atau ngilu saat dilakukan scalling, maka hal itu berasal dari kondisi gigi, bukan dari tindakan pembersihan karang gigi tersebut. Selama proses pembersihan karang gigi sering disertai pendarahan gusi.
"Perlu diketahui bahwa ada pendarahan itu normal. Posisi karang gigi sebagian besar ada di bawah gusi atau dalam kantung gusi. Karang gigi tersebut akan melepas perlekatan gusi pada permukaan gigi sehingga biasanya menyebabkan gusi infeksi, dengan tanda kemerahan, bengkak, sakit atau mudah berdarah. Namun, hal ini jarang menimbulkan rasa nyeri," ujar dokter yang bepraktik di Klinik Meridien ini.
Agar terhindar dari masalah karang gigi dan bau mulut yang mengganggu penampilan, dr Donna menyarankan, Anda untuk melakukan pembersihan karang gigi rutin dua sampai empat kali dalam setahun. Pada penderita diabetes dianjurkan lebih sering karena biasanya karang gigi akan lebih mudah terbentuk karena kondisi kekentalan air liur yang tinggi dan jumlahnya sedikit.
"Semakin cepat karang gigi terbentuk, semakin sering kita harus melakukan pembersihan. Pembentukan karang gigi adalah proses normal yang terjadi seumur hidup. Gigi yang terasa bersih belum tentu tidak ada karang gigi," tandas dokter yang juga menjadi dosen di FKG Universitas Prof Dr Moestopo Jakarta ini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang
-
Ketika Anak Muda Jadi Garda Depan Pencegahan Penyakit Tak Menular
-
GTM pada Anak Tak Boleh Dianggap Sepele, Ini Langkah Orang Tua untuk Membantu Nafsu Makan
-
Waspada! Pria Alami Sperma Kosong hingga Sulit Punya Buat Hati, Dokter Ungkap Sebabnya
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek