Suara.com - Haringga Sirla meninggal secara mengenaskan lantaran dikeroyok secara brutal oleh oknum bobotoh -- julukan untuk suporter sepak bola Persib Bandung -- sebelum laga Persija vs Persib di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada Minggu (23/9/2018), yang menjadi pertanyaan bisakah aksi brutal tersebut diredam?
Menanggapi kasus tersebut Psikolog anak dan remaja, Erna Marina Kusuma M.Psi. C.Ft mengaku turut mengecam tindakan keji itu, bahkan heran mengapa para pelaku bisa-bisanya merekam aksi pengeroyokan brutal tersebut dan disebar di media sosial (medsos).
Bicara pengeroyokan brutal yang kerap dilakukan pemuda hingga menyebabkan korban tewas hanya karena membela atribut atau kelompok fanatiknya, ia menuturkan masa remaja bila dilihat dari aspek psikologis sangat diwarnai dengan perkembangan sosial di mana remaja lebih dekat dengan kelompok teman belajar dan bermain dibanding dengan keluarga.
"Pada masa-masa ini seringkali remaja yang tidak kuat karakternya sangat mudah dipengaruhi oleh lingkungan teman sebayanya," ujar Erna saat dihubungi Suara.com melalui pesan singkat, Selasa (25/9/18).
Erna memang menegaskan bahwa pergaulan remaja juga masih sangat perlu di perhatikan orangtua, mengingat masa remaja yang berisiko tinggi terhadap perubahan mental.
"Saat remaja sudah memiliki kelompok teman sebaya, mereka memiliki rasa solidaritas di mana jika ada teman mereka yang diusili atau dicurangi mereka akan membela kelompoknya. Hal ini mengakibatkan seringkali terjadi tawuran pelajar," urainya.
Untuk mengajarkan anak mengontrol emosi, lanjut Erna, perlu dilakukan saat anak masih kecil. "Misalkan anak melempar mainannya harus dilarang dan diarahkan untuk tidak mengulangi perbuatan setiap marah lempar barang. Jika hal ini konsisten dilakukan maka ketika anak remaja akan terlatih untuk mengontrol emosinya," lanjut Erna.
Saat ini teknologi dan sosial media sangat berkembang pesat. Semua orang cenderung menggunakan sosial media. Begitu juga dengan remaja yang masih sangat menarik perhatian. Mereka juga merasa setiap kegiatannya, kata Erna, perlu diketahui teman-temannya.
"Kejadian di mana merekam pemukulan terjadi seringkali, karena mereka ingin merekam hal yang membuat mereka merasa hebat dan menang namun tidak memikirkan akibatnya," seru Erna.
Baca Juga: Usul Pajak bagi Konsumen Jajal Baju di Toko, Menteri Ini Dikecam
Nah, untuk menghindari remaja balas dendam, sambung dia, harus ditanamkan sejak anak dini dan tentu harus ditanamkan pula pengajaran agama sedini mungkin.
"Jika semua remaja memiliki keyakinan yang kuat maka akan menghindari mereka berkembang ke arah negatif di kemudian harinya," tutupnya menanggapi aksi pengeroyokan brutal yang menyebabkan Haringga Sirla meninggal.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara