Suara.com - Baru-baru ini publik dibuat heboh dengan drama aktivis Ratna Sarumpaet yang sebelumnya mengaku menjadi korban penganiayaan. Sayangnya, bukti-bukti mengungkap bahwa lebam yang tampak di sekitar wajahnya bukan seperti bekas pemukulan, melainkan bekas operasi plastik.
Hingga akhirnya Ratna Sarumpaet mengakui merekayasa cerita bahwa dirinya telah mengalami aksi penganiayaan. Ratna Sarumpaet menyebut dirinya sebagai pencipta berita bohong atau hoax terbaik.
Mengomentari fenomena ini psikolog Roslina Verauli dalam akun instagramnya @verauli.id mengatakan bahwa hoax merupakan eksploitasi terhadap sisi psikologis manusia. Pada gilirannya hoax bisa menimbulkan keresahan, kecemasan, hilangnya hormat pada tokoh otoritas, bahkan mampu memicu pertikaian dan perpecahan.
Ia pun mengutip tulisan psikiater ternama Mark D. Griffith, bahwasanya orang yang menyebarkan hoax memiliki beberapa tujuan. Ada yang berniat memperoleh keuntungan finansial dengan pembohongan yang disebarkan. Ada pula yang menyebarkan berita bohong demi menjatuhkan seseorang atau kelompok tertentu.
"Tujuan lainnya bisa untuk sekadar bersenang-senang, karena telah mengelabui bahkan membodohi orang lain, mencari perhatian atau memenuhi kepercayaan akan sesuatu di masyarakat," ungkap Vera.
Ia menambahkan, berita hoax yang tergolong kategori pembohongan publik maka sama saja memperdaya emosi manusia untuk memicu reaksi tertentu. Hal ini pada gilirannya akan memicu orang lain untuk melakukan hal-hal bodoh karena perasaan ingin membantu atau membelanya.
"Sehingga memengaruhi orang lain untuk melakukan hal-hal bodoh karena perasaan ingin membantu, sekadar konformitas, bahkan takut dan turut terpicu. Tak heran teknik "social engineering" seperti penggunaan hoax untuk kepentingan tertentu seringkali sukses," lanjut Vera.
Namun, Vera mengatakan bahwa segala bentuk pembohongan, baik merekayasa pengakuan, juga termasuk aksi penipuan. Pasalnya sudah banyak masyarakat yang terprovokasi dengan pengakuan sebelumnya lalu kemudian dikeceawakan.
"Akan banyak yang merasa dirugikan, setidaknya secara emosional karena telah percaya. Bahkan merasa terbodohi. Terutama bila kemudian disebarkan di ranah publik semisal, sosial media," lanjut Vera.
Baca Juga: Tuntut Prabowo Diproses Hukum, Mahasiswa: Capres Penyebar Hoaks
Vera pun berharap agar masyarakat dapat bijak menyaring informasi yang akan disebarkan dan tidak membuat berita yang tidak jelas kebenarannya.
"Semoga kita semua cukup bijak dalam membuat dan menyebarkan berita khususnya di ranah publik Agar tak menimbulkan keresahan. Terutama dalam iklim politik seperti saat ini," tandas Vera.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
Terkini
-
Miris! Ahli Kanker Cerita Dokter Layani 70 Pasien BPJS per Hari, Konsultasi Jadi Sebentar
-
Silent Killer Mengintai: 1 dari 3 Orang Indonesia Terancam Kolesterol Tinggi!
-
Jantung Sehat, Hidup Lebih Panjang: Edukasi yang Tak Boleh Ditunda
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!