Suara.com - Stroke terjadi ketika pasokan darah ke otak terganggu atau berkurang, akibat penyumbatan (stroke iskemik) atau pecahnya pembuluh darah (strokehemoragik). Kondisi ini adalah salah satu masalah kesehatan yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.
Untuk itu, dibutuhkan penanganan yang cermat. Parahnya, banyak hoaks penanganan stroke yang berkembang dan cenderung menyesatkan masyarakat.
Hoaks atau kabar palsu tentang stroke ini disebar melalui grup WhatsApp keluarga, unggahan Facebook, hingga iklan-iklan di media sosial dan televisi.
Saat Suara.com melakukan konfirmasi dengan dokter spesialis saraf dari RS Pondok Indah, dr. Sahat Aritonang, Sp.S, M.Si, Med, FINS, ia mengatakan bahwa ada beberapa hoaks tentang stroke yang berkembang di masyarakat.
Apa saja? Ini di antaranya, dan paparan medisnya.
1. Metode tusuk jari
Pernah ramai di pesan berantai tentang pertolongan pertama pada stroke melalui metode tusuk jari. Katanya, menusukkan sesuatu yang tajam seperti jarum ke jari (atau belakang telinga) bisa menghindarkan pasien dari masalah pembuluh darah pecah.
"Padahal ini tidak ada hubungannya," kata Sahat Aritonang.
2. Kerik sampai biru
Kerik atau kerok biasa dilakukan keluarga pasien pada pasien stroke. Mengerik bagian tubuh pasien yang lumpuh dengan minyak dan koin dipercaya mampu membuat "aliran darah kembali lancar".
Baca Juga: Gempa Lombok dan Palu, Bank Dunia Tawari Utang Baru USD 1 Miliar
"Dikerik pada kaki dan tangan, dipijit. Dikira tangan dan kaki yang rusak. Padahal di sini (kepala atau otak)," tukasnya.
3. Balur param kocok
Ini juga merupakan kebiasaan salah kaprah masyarakat Indonesia. Memberi minyak dan dibalur pada tubuh pasien yang lumpuh akibat stroke, Sahat Aritonang menyebutnya sebagai tindakan sia-sia.
4. Gelang kesehatan
Sahat Aritonang juga menyinggung penjual gelang kesehatan yang diklaim mampu memperlancar aliran darah.
"Seperti gelang, kalung, saya pikir tidak mungkin (berhasil). Mau pakai apa juga tidak mungkin, karena harus diobati."
5. Terapi oukup uap
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental
-
Dari Alat Medis hingga Kesehatan Digital, Indonesia Mempercepat Transformasi Layanan Kesehatan
-
Fenomena Sadfishing di Media Sosial, Bagaimana Cara Mengatasinya?
-
5 Kesalahan Umum Saat Memilih Lagu untuk Anak (dan Cara Benarnya)
-
Heartology Cetak Sejarah: Operasi Jantung Kompleks Tanpa Belah Dada Pertama di Indonesia
-
Keberlanjutan Makin Krusial dalam Layanan Kesehatan Modern, Mengapa?
-
Indonesia Kini Punya Pusat Bedah Robotik Pertama, Tawarkan Bedah Presisi dan Pemulihan Cepat
-
Pertama di Indonesia, Operasi Ligamen Artifisial untuk Pasien Cedera Lutut