Suara.com - Anda para orangtua tentu pernah mengalami fase di mana si kecil susah makan, seringkali ia menolak ketika diberi makanan tertentu dan hanya mau mengonsumsi makanan itu-itu saja. Tak jarang fase ini membuat para ibu khawatir karena anak sedang dalam fase pertumbuhan.
Namun disampaikan Prof. Dr.dr. Rini Sekartini SpA(K)., Pakar Tumbuh Kembang Anak serta Ketua IDAI Cabang Jakarta, normal tidaknya perilaku pilih-pilih makan alias 'picky eater' ini bergantung pada fase mana kondisi tersebut terjadi. Jika anak menolak ketika diberi makanan yang baru dikenalnya maka itu merujuk pada neofobia yang merupakan mekanisme pertahanan anak yang menguntungkan karena membantu anak menghindari makanan beracun.
"Hal ini menjadi tidak normal jika penolakan ini berkepanjangan dan terus menerus yang membuat anak menghindari makanan tertentu atau mau tapi jumlahnya tidak cukup," ujar Prof Rini dalam peluncuran Susu Curcuma Plus di Jakarta, Jumat (19/10/2018).
Dalam kesempatan yang sama, Tari Sandjojo, Psi, Psikolog sekaligus Direktur Akademik Sekolah Cikal mengatakan bahwa sebenarnya perilaku pilih-pilih makan termasuk bagian dari perkembangan anak. Dibandingkan memarahi anak karena cenderung pilih-pilih makan, Tari mengimbau agar orangtua mengapresiasi proses belajar anak dalam mengenal makanan ini.
"Kalau anak pilih-pilih makanan kita sering ngomong kenapa gitu ya. Padahal respon yang tepat itu wah udah makin pinter ya anakku karena sudah bisa memilih makanan," ujar Tari.
Biasanya fase anak yang cenderung pilih-pilih makanan ini terjadi pada usia 2-3 tahun. Meski menunjukkan perkembangan yang baik, anak kata Tari sebenarnya butuh bantuan orangtua untuk menyesuaikan dengan tekstur, bentuk hingga rasa dari makanan yang baru dikenalnya.
"Lalu apa yang harus dilakukan orangtua, menentukan menu makan untuk anak. Lalu menetapkan menu makan yang konsisten. Budaya kita kan makan bersama. Jadi disini orangtua bisa mengenalkan jadwal makan yang teratur, begitu masuk jadwal berita waktunya makan. Kemudian orangtua juga harus menyediakam area makan yang menyenangkan tanpa gangguan. Hindari makan sambil nonton TV atau main handphone," tambah Tari.
Hal yang harus diingat, kata Tari, orangtua harus sabar ketika menghadapi fase anak yang pilih-pilih makan. Anak, kata dia, akan tetap merasa lapar dan pada gilirannya mendorong dia untuk makan. Pastikan orangtua tak pernah lelah untuk memberikan makanan yang bervariasi.
Baca Juga: Kubu Prabowo Disebut Tak Paham Proses Divestasi Saham Freeport
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
Terkini
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak