Suara.com - Orangtua seharusnya menyayangi semua anak mereka, baik anak lelaki atau perempuan. Namun, penelitian terbaru menunjukkan orangtua cenderung lebih senang memiliki anak perempuan ketimbang anak lelaki
Penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan di Finlandia dan Amerika Serikat menemukan secara signifikan. Para orangtua yang menjadi studi penelitian ini melihat anak perempuan merupakan sosok yang "baik", sehingga mereka lebih banyak menginvestasikan uang untuk mencukupi kebutuhan anak perempuan, sementara hanya sedikit preferensi terhadap anak lelaki.
Temuan tersebut kemungkinan merupakan efek dari riak perubahan sosial yang secara tidak sadar mengarahkan orang tua untuk lebih memilih anak perempuan mereka daripada anak laki-laki. Bahkan berdasarkan disurvei yang dilakukan oleh Gallup hingga 2011, orang Amerika menyatakan jika mereka hanya diizinkan memiliki satu anak, mereka akan memilih memiliki anak perempuan daripadaanak lelaki. Begitu pula tentang kebijakan di Tiongkok yang hanya memperbolehkan setiap pasangan hanya memiliki satu anak. Di sana sangat rawan terjadi penculikan terhadap anak perempuan.
Dr Robert Lynch dari Universitas Turku di Finlandia selaku pimpinan tim peneliti menyatakan, tes yang dilakukan terhadap para orang dewasa untuk mengungkap perasaan terhadap anak laki-laki dan perempuan tidak menjamin dapat mengungkap perasaan yang sebenarnya. Untuk itu timnya melakukan dua metode berbeda.
"Orang-orang bisa bicara tentang preferensi mereka, tetapi mereka mungkin berbohong pada diri sendiri. Rata-rata orang tua menjawab menyukai dan menyayangi putra mereka agar seolah tidak berpihak kepada anak perempuan semata. Tatapi uji lain menunjukkan hasil berbeda," kata Dr Robert Lynch seperti dikutip Dailymail, Rabu (7/11/2018).
Jadi Dr Lynch dan timnya bertanya kepada 347 ibu dan 423 ayah tentang preferensi (eksplisit) mereka terhadap anak perempuan dan laki-laki. Caranya adalah dengan menunjukkan serangkaian foto bayi perempuan dan laki-laki. Kemudian peserta diminta mengkategorikan berdasarkan kata sifat positif atau negative namun santun.
Hasilnya, sangat jelas bahwa orangtua mengkategorikan anak perempuan dengan cara yang ‘lebih baik’, sementara untuk anak laki-laki hanya dengan cara yang ‘baik’. Preferensi untuk anak lelaki juga lebih sedikit.
Meskipun studi ini tidak meminta orangtua menjelaskan preferensi mereka, Dr Lynch menduga sejumlah pergeseran sosial dan budaya telah memiringkan skala bias terhadap anak perempuan. Anak perempuan dianggap lebih berharga.
"Anak perempuan melakukan tugas lebih baik di sekolah-sekolah, terutama di negara-negara seperti Amerika Serikat, di mana banyak peluang karier bagi perempuan yang meningkat. Akan tetapi, tetap saja para orang tua lebih senang menghabiskan waktu dengan anak yang berjenis kelamin sama. Misalnya ibu dengan anak perempuan dan ayah dengan anak laki-lakinya,” papar Dr Robert.
Baca Juga: Mendagri: Bupati Indramayu Dipilih Rakyat, Kok Mundur?
Kalau Anda suka anak lelaki atau perempuan? Setujukah Anda dengan studi ini?
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 5 Bek Kanan Terbaik Premier League Saat Ini: Dominasi Pemain Arsenal
Pilihan
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
-
5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
-
Meski Dunia Ketar-Ketir, Menkeu Purbaya Klaim Stabilitas Keuangan RI Kuat Dukung Pertumbuhan Ekonomi
-
Tak Tayang di TV Lokal! Begini Cara Nonton Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17
Terkini
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat