Suara.com - Baru-baru ini pemberitaan dihebohkan dengan sekelompok remaja di Jawa Tengah yang kedapatan mengomsumsi air rebusan pembalut untuk menciptakan sensasi mabuk. Dikatakan, minum air rebusan pembalut bisa menimbulkan sensasi 'high' mirip narkoba atau minuman beralkohol.
Merebaknya kasus remaja yang mencari kesenangan sementara dari hal-hal di luar nalar kerap memancing pertanyaan ada apa dengan generasi muda saat ini. Dwi Sutarjantono, pengamat gaya hidup masyarakat Indonesia modern beranggapan bahwa fenomena ini turut dipengaruhi oleh tren para idola mereka di media sosial.
"Jadi teknologi sangat mempengaruhi gaya hidup anak zaman now. Lihat Instagram kok keren ya selebgram A gaya hidupnya begini, liburan ke tempat hits lalu pasang foto sama pacar dengan caption relationship goals. Nah finansial jadi problem buat mereka yang nggak memiliki kemampuan yang sama dengan selebgram larinya ke hal-hal yang memaksakan diri," ujar Dwi dalam temu media di Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Dwi menambahkan keinginan untuk mengikuti gaya hidup idola membuat anak zaman now memaksakan diri. Ketika idola mereka menggunakan narkoba untuk mendapat kenikmatan sementara, mereka yang tak memiliki finansial yang cukup pun akhirnya lari ke penyalahgunaan zat yang membahayakan diri mereka sendiri.
"Media sosial ini bisa dibilang pengaruhnya kuat sekali. Zaman dulu mungkin memang sudah ada penyalahgunaan. Tapi di era sekarang caranya semakin di luar nalar dan bikin kita nggak menyangka sampai ke sana," tambah dia.
Untuk menjaga generasi muda dari perilaku penyalahgunaan, Dwi mengimbau agar orangtua membentengi anak dari hal-hal yang tidak baik. Menurut Dwi pola asuh sangat berperan untuk membentuk perilaku anak di masa mendatang.
"Jadi memang harus membentengi diri. Akhlak, rohani itu penting. Anak lihat idolanya berperilaku negatif juga tidak akan terpengaruh kalau sudah ditanamkan pendidikan akhlak sejak dini," tandas dia.
Berita Terkait
-
Anak-anak Mabuk Air Rebusan Pembalut karena Faktor Ekonomi
-
Remaja Mabuk Oplosan Air Rebusan Pembalut, Ini Kata Psikolog
-
Tren Oplosan untuk Mabuk, dari Lem hingga Rebusan Pembalut
-
Heboh Remaja Mabuk Rebusan Pembalut, Ini Bahaya yang Mengancam
-
Tak Punya Uang, Bocah-bocah Mabuk Air Rebusan Pembalut Wanita
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan