Suara.com - Khloe Kardashian sepertinya sedang dilanda masalah berat. Ia harus berjuang memenuhi kebutuhan Air Susu Ibu (ASI) bayinya di tengah dirinya yang stres ditinggal kekasih, Tristan Thompson.
Seperti dilansir Cosmopilitan, Selasa (20/11/2018), ketika Khloe Kardashian melakukan live-tweeting pekan ini ia mendapat serangan bertubi-tubi dari pengikutnya di media sosial. Para fans meminta agar Khloe menyusui bayinya dengan ASI bukan susu formula.
Namun bukan tidak mau, Khloe Kardashian mengaku sudah berusaha memberi ASI. Hanya saja ASI-nya memang tak keluar. Ia sudah melakukan berbagai cara, tetapi susu yang keluar hanya sedikit.
“Saya sudah mencoba menyusui selama berminggu-minggu, bagi saya itu sangat menyakitkan dan membuat stres, tetapi hasilnya susu hanya sedikit. Jadi saya harus memompa setiap dia (True Thompson) tidur,” katanya di live-tweet.
Ibu baru itu kemudian menceritakan bahwa alasannya mengalami kesulitan memproduksi ASI adalah karena stress dengan hubungannya bersama Tristan Thompson.
“Saya rasa karena stres,” cetusnya.
Tak dapat dipungkiri, video amatir yang memperlihatkan Tristan dengan perempuan lain belum lama ini pasti mengganggu pikiran Khloe Kardashian. Apalagi sikap Tristan yang cuek terhadap hubungan mereka. Cukup masuk akal bila Khole jadi stres.
Dalam tweet terpisah, Khloe mengatakan bahwa dia memutuskan untuk beralih ke susu formula, dengan catatan jika tak ada pilihan lain.
"Saya terus mencoba !!," tulisnya. "Dokter datang memeriksa, saya bertemu dengan spesialis laktasi, saya melakukan pemompaan listrik, saya minum teh, makan kue, melakukan pijat khusus, dan usaha lainnya. Namun, itu tidak bekerja. Saya pun mulai kehilangan berat badan,” tambahnya.
Baca Juga: Partai Hanura Diminta Pecat Sisca Dewi sebagai Kader
Menurut Dr. Shivani Patel, spesialisasi kandungan dan janin, stres merupakan pemicu utama terhambatnya produksi ASI. Terutama pada minggu-minggu awal melahirkan.
Dalam sebuah artikel berjudul, You Pregnancy Matters, Patel menyarankan para ibu yang mengalami kesulitan menyusui, mencari dan menerima bantuan dari pasangannya, anggota keluarga, dan teman-teman sehingga tubuh dan pikiran lebih rileks.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
-
Pengungsi Gunung Semeru "Dihantui" Gangguan Kesehatan, Stok Obat Menipis!
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
realme C85 Series Pecahkan Rekor Dunia Berkat Teknologi IP69 Pro: 280 Orang Tenggelamkan Ponsel
Terkini
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis
-
Dokter Kandungan Akui Rahim Copot Nyata Bisa Terjadi, Bisakah Disambungkan Kembali?
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja