Suara.com - Memiliki keturunan setelah menikah tentu menjadi dambaan semua pasutri. Namun pasangan yang mengalami infertilitas bisa sulit dikaruniai anak dalam waktu singkat, bahkan bisa tidak sama sekali.
Disampaikan konsultan obstetri dan ginekologi subspesialisasi fertilitas Siloam Hospitals Kebon Jeruk (SHKJ) Dr. med. Ferdhy Suryadi Suwandinata, Sp.OG(K-FER), kondisi ini disebut infertilitas atau ketidaksuburan,
Infertilitas merupakan suatu kondisi di mana belum terjadi kehamilan meski tidak menggunakan kontrasepsi apapun, dan telah melakukan hubungan seksual secara teratur selama 6 bulan sampai satu tahun.
Sebelum memutuskan untuk menjalani program hamil, pasutri kata dia, harus terlebih dahulu mencari tahu penyebab infertilitas yang dialami.
"Sebelum menentukan jenis program kehamilan yang akan dilakukan, perlu dipastikan terlebih dahulu apa penyebab sulit hamil tersebut. Memang tidak semua dapat dijelaskan penyebabnya. 20 Persen yang tidak diketahui penyebabnya, disebut sebagai unexplain infertility," ujar dr Ferdhy.
Gangguan kesuburan pada kaum hawa sendiri dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti faktor hormonal, gangguan pematangan sel telur, endometriosis, miom, kista, tumor, bahkan kanker.
Ia menyarankan pasutri dengan gangguan kesuburan untuk segera memeriksakan diri dan melakukan konsultasi dengan dokter kebidanan dan kandungan untuk mendapatkan rekomendasi pengobatan dan prosedur yang tepat dan efektif.
"Hal ini penting dilakukan untuk dapat meminimalkan perkembangan maupun efek dari penyebab infertilitas yang disebutkan di atas terutama pada kasus endometriosis," tambah dia.
Untuk gangguan kesuburan yang disebabkan oleh faktor hormonal atau masalah pematangan sel telur bisa ditangani dengan menggunakan obat-obatan. Namun pada gangguan kesuburan yang disebabkan oleh endometriosis, miom, kista, tumor, dan kanker harus ditangani dengan pembedahan.
Baca Juga: 5 Mitos Infertilitas yang Tidak Perlu Dipercaya Lagi
Saat ini, tambah dr Ferdhy, teknologi di bidang kedokteran membuat metode operasi tak hanya bisa dilakukan secara konvensional tapi juga minimal invasif yang lebih dikenal dengan istilah laparoskopi atau endoskopi. Di Siloam Hospital Kebon Jeruk, tindakan ini sudah bisa dilakukan.
"Laparoskopi adalah sebuah teknik bedah invasif minimal dengan menggunakan instrumen bedah berdiameter kecil (5mm-10mm) untuk melakukan prosedur pembedahan di dalam rongga perut. Kelebihannya luka sayatan yang sangat kecil yaitu sekitar 7 mm, waktu pemulihan pasien relatif cepat, nyeri luka paska operasi minimal dan risiko komplikasi yang relatif rendah," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
Terkini
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial