Suara.com - Terapi oksigen hiperbarik yang selama ini dikenal sebagai metode untuk mengatasi penyakit dekompresi yang kerap dialami oleh para penyelam laut dalam, ternyata bisa juga dimanfaatkan untuk mencegah komplikasi akibat diabetes.
Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetika Siloam Hospitals Manado, dr Mendy Hatibie, Sp.BP-RE. HBOT, mengatakan terapi oksigen hiperbarik memang dapat dimanfaatkan pula untuk mengobati berbagai indikasi klinis.
Metode pemberian oksigen murni kepada pasien dalam ruang bertekanan tinggi, yakni lebih dari 1 Atmosfer Absolut ini, lanjut dia, terbukti dapat mengatasi penyembuhan luka tubuh seperti luka bakar dan luka terkait penyakit diabetes mellitus serta pencangkokan kulit.
Manfaat tersebut, kata dr Mendy, bahkan diakui secara resmi oleh Undersea and Hyperbaric Medical Society (UHMS) dan Food and Drug Administration (FDA) di Amerika Serikat pada 2011.
"Pemberian oksigen murni dalam ruang bertekanan yang disebut chamber mampu menyuplai oksigen 10-15 kali lebih banyak dibandingkan jika pemberian oksigen dilakukan di permukaan laut atau pada tingkat atmosfer normal. Karena itu, HBOT sangat efektif untuk merangsang pembentukan pembuluh darah baru," ujar dr Mendy merinci dalam keterangan resmi yang diterima Suara.com.
Selain itu, pemberian oksigen murni melalui terapi hiperbarik juga mampu mengurangi pembengkakan dan peradangan, menonaktifan racun, meningkatkan kemampuan sel darah putih untuk melawan infeksi, membunuh beberapa jenis bakteri berbahaya, membantu tubuh membangun jaringan ikat baru, membersihkan racun dan produk sisa metabolisme, serta mempercepat proses penyembuhan.
Bagi pasien diabetes melitus, dr Mendy mengatakan, terapi ini dapat bermanfaat untuk mengatasi komplikasi masalah kesehatan yang biasanya sering terjadi. Adapun komplikasi tersebut disebabkan karena kadar gula darah yang tinggi dalam tubuh berlangsung pada waktu lama sehingga merusak pembuluh darah dan sistem saraf.
"Komplikasi diabetes bisa berakibat pada beberapa kerusakan bagian tubuh, seperti penyakit jantung, terganggunya fungsi ginjal, kebutaan, pembusukan kaki yang kadang memerlukan amputasi, dan impotensi. Suplai oksigen dari terapi oksigen hiperbarik mampu memperbaiki fungsi saraf dan memperlancar peredaran darah, serta dapat meningkatkan kinerja insulin pasien diabetes," tambah dia.
Hasil dari terapi ini sendiri, kata dr Mendy dapat dirasakan setelah menjalankan beberapa sesi terapi, dimana terapi ini juga dapat dijalankan bersamaan dengan terapi lain sesuai dengan rekomendasi dokter. Secara umum, semakin kronis kondisi Anda, sesi yang dibutuhkan juga bisa semakin banyak.
Baca Juga: Liburan Natal dan Tahun Baru di Kanagawa, Anda Bakal Menikmati Ini
"Diskusikan dengan dokter Anda mengenai terapi spesifik apa yang dapat Anda terima sesuai dengan kondisi medis, serta berapa sesi yang harus dijalani. Ceritakan kondisi medis Anda secara jelas dan lengkap kepada dokter guna menghindari efek samping yang tidak diinginkan," jelasnya mengenai terapi oksigen hiperbarik yang ternyata dapat pula dimanfaatkan untuk mencegah komplikasi akibat diabetes.
Berita Terkait
Terpopuler
- 17 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 20 September: Klaim Pemain 110-111 dan Jutaan Koin
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Ousmane Dembele Raih Ballon dOr 2025, Siapa Sosok Istri yang Selalu Mendampinginya?
-
Meski Perpres Sudah Terbit, Tapi Menkeu Purbaya Mau Review Ulang Soal Kenaikan Gaji ASN 2025
-
Prabowo: Indonesia Mengakui dan Jamin Keamanan Israel Jika Palestina Merdeka
-
Profil Glory Lamria: Diaspora Viral Usai Kunjungan Presiden di Amerika Serikat
-
Analisis IHSG Hari Ini Usai Wall Street Cetak Rekor Didorong Harga Saham Nvidia
Terkini
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik
-
Awas, Penyakit Jantung Koroner Kini Mulai Serang Usia 19 Tahun!
-
Anak Rentan DBD Sepanjang Tahun! Ini Jurus Ampuh Melindungi Keluarga
-
Main di Luar Lebih Asyik, Taman Bermain Baru Jadi Tempat Favorit Anak dan Keluarga