Suara.com - Demi kesehatan, pakar menyarankan Anda untuk tidak mengonsumsi air minum sembarangan saat terbang. Studi menyebut maskapai jarang membersihkan tangki penyimpanan air di pesawat, sehingga rentan dipenuhi bakteri.
Saat terbang, maskapai penerbangan umumnya menyediakan layanan gratis minuman atau menawarkan beberapa produk panganan yang bisa dibeli para penumpang. Nah jika Anda dihadapkan dengan pilihan teh atau minuman kaleng maka pilihlah yang kedua.
Menurut studi terkini dari Pusat Kebijakan Makanan NYC di Hunter College, tangki penyimpan air di pesawat mungkin jarang dibersihkan sehingga berpotensi mengandung bakteri E. coli jika dituangkan dalam kopi atau teh.
Temuan ini didapat setelah peneliti menganalisis 11 maskapai penerbangan termasuk JetBlue dan Delta tentang nilai gizi dari panganan dan minuman yang disajikan dalam penerbangan mereka. Selain itu tim peneliti juga menanyakan tentang prosedur penyimpanan air di pesawat.
“Ketika pesawat datang, tangki penyimpan air tidak dikosongkan dan dibersihkan, karena tidak ada waktu untuk itu. Apa pun yang ada di dasar tangki tetap ada di sana,” kata Charles Platkin, seorang profesor nutrisi dan direktur eksekutif dari Pusat Kebijakan Pangan, dikutip dari NY Post.
Industri maskapai penerbangan sendiri hanya mengharuskan tangki atau galon penyimpan air dibersihkan empat kali dalam setahun. Itu sebabnya air minum dalam pesawat rentan terpapar bakteri E. coli.
“Ada peluang air minum terpapar dengan bakteri coliform, yang sering ditemukan dalam kotoran atau toilet. Ketika EPA melakukan tes pada maskapai penerbangan, mereka menemukan 15 persen dari pesawat yang diuji, positif mengandung coliform," tambah Platkin.
Perusahaan penerbangan seperti Delta dan United melaporkan bahwa mereka menggunakan proses desinfeksi ozon berteknologi tinggi setidaknya setiap tiga bulan untuk membersihkan tangki mereka.
“Mereka hampir tidak punya waktu membersihkan pesawat menurut pendapat saya. Saya yakin sesuatu yang tersembunyi seperti pada tangki air adalah sesuatu yang bukan prioritas utama," kata dia.
Baca Juga: Akhiri Dominasi Messi dan Ronaldo, Modric: Ini Kemenangan untuk Sepak Bola
Bagi penumpang yang takut terpapar E. coli dan patogen lainnya mungkin dapat menghindari minuman yang diseduh dalam penerbangan, serta mempertimbangkan membawa bekal makanan dan minuman mereka sendiri.
Berita Terkait
-
VIDEO: Guru Jadi Penumpang, Pilot dan Kru Beri Kejutan Mengharukan
-
'Gue Pergi Dulu', Chat Terakhir Diduga Korban Lion Air JT 610
-
Pentingnya Air Minum yang Bersih Demi Kesehatan Keluarga Anda
-
Gagal Capai Target, Karyawan Dipaksa Minum Air Seni dan Makan Kecoa
-
Lawan Boeing, Pesawat Airbus A330neo Diperbarui
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi