Suara.com - Kanker paru merupakan salah satu penyakit kanker paling fatal yang bisa merenggut nyawa. Dokter mengatakan salah satu sebab kanker paru mematikan adalah pasien terlambat berobat karena penyakitnya dikiran tuberkulosis (TBC).
Kanker paru merupakan penyakit yang ditandai dengan munculnya tumor ganas yang berasal dari epitel saluran napas (epitel bronkus).
Kanker paru sendiri dapat terjadi karena dua faktor risiko, yaitu faktor yang dapat dikendalikan dan tidak dapat dikendalikan.
Hal tersebut diungkapkan oleh Prof. dr. Anwar Jusuf, SpP(K) dalam acara Lung Cancer Awereness 2018 di Rumah Sakit Persahabatan, Rawamangun, Jakarta, Minggu (16/12/2018).
Parahnya, banyak kasus kanker paru yang datang terlambat karena masalah salah diagnosis.
Dikutip dari penelitian Mangunnegoro 1990, Prof Anwar mengatakan sebanyak 43 persen kasus kanker paru yang terbukti ketika didiagnosis, ternyata sudah menjalani pengobatan untuk TBC.
"Artinya, dari awal sudah salah diagnonisis dan salah pengobatan," tambah Prof Anwar.
Untuk itu, Prof Anwar menekankan tentang pentingnya kewaspadaan terutama pada penyakit yang menyerupai kanker paru dan TBC.
Beberapa hal yang perlu diwaspadai, kata Profesor Anwar, adalah tidak ada yang namanya gejala batuk biasa.
Baca Juga: 6 Fakta Menarik Jelang Duel Liverpool vs Manchester United
"Batuk tidak ada yang biasa, batuk adalah mekanisme tubuh membuang sesuatu atau bisa juga kelainan yang tidak disukai tubuh," tambahnya.
Selain batuk, gejala kanker paru lainnya yang perlu diwaspadai adalah sesak nafas, nyeri pada dada, bahu, dan atau lengan, nyeri kepala, kelumpuhan sebelah dan kadan diduga sebagai stroke serta terjadinya bengkak pada leher dan lengan.
"Dan keluhan yang menetap meski sudah diobati sesuai dugaan, di situ kita jangan mengabaikan," tutupnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
- Bali United: 1 Kemenangan, 2 Kekalahan, Johnny Jansen Dipecat?
Pilihan
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
-
IHSG Cetak Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Saham-saham Rokok Jadi Pendorong
-
Aib dan Borok Asuransi BUMN Dibongkar OJK di Depan DPR, Taspen dan Asabri Disebut Paling Buruk!
-
Harga Emas Antam Meroket, BSI Tawarkan BSI Gold di Harga Rp2.154.600/Gram
Terkini
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!
-
Nyaris Setengah Anak Indonesia Kekurangan Air Minum: Dampaknya ke Fokus dan Belajar
-
Event Lari Paling Seru! 8.500 Pelari Pulang Happy dengan Goodie Bag Eksklusif
-
Manfaat Donor Darah Kurang Maksimal Tanpa Peralatan Pendukung Terbaik