Suara.com - Program bayi tabung kerap menjadi salah satu pilihan bagi pasangan suami istri yang mengalami gangguan kesuburan dan ingin mempunyai keturunan. Sayangnya, biaya program bayi tabung bagi sebagian pasutri dianggap kurang terjangkau.
Berangkat dari permasalahan ini, PT Ingin Anak menghadirkan program bayi tabung pintar atau Smart IVF. Disampaikan Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG(K), MPH selaku pendiri Smart IVF mengatakan bahwa metode ini memiliki beberapa keunggulan yang diperlukan dalam klinik bayi tabung, seperti SDM dengan kompetensi tinggi, tersedianya teknologi dan metode IVF terdepan, adanya laboratorium penunjang seperti laboratorium embriologi, serta jaringan kerja yang luas.
"Jumlah klinik IVF sampai saat ini masih rendah yaitu 32 klinik yang tersebar di seluruh Indonesia. Hadirnya program bayi tabung pintar yang canggih, modern, terjangkau, reproduktif, dan berteknologi tinggi lewat SMART IVF diharapkan dapat menjadi salah satu pilihan dan membantu mereka yang membutuhkan," ujar Prof. Budi dalam temu media di Jakarta, Selasa (19/12/2018).
Ia menambahkan, dari sejumlah 9.122 siklus bayi tabung yang dilakukan pada 2017 di Indonesia, terdapat 2.467 siklus yang menghasilkan kehamilan. Persentasi kehamilan yang terbesar terdapat pada usia kurang dari 35 tahun, yaitu sebesar 17,46 persen, disusul dengan kehamilan pada usia 35-37 tahun (6,01 persen), usia 38-40 tahun (3,49 persen), 41-42 tahun (1,16 persen), dan yang paling rendah pada usia di atas 42 tahun (1 persen).
Dalam kesempatan yang sama, dr. Yassin Yanuar Mohammad, SpOG(K), MSc mengatakan bahwa meski program bayi pintar dibanderol dengan harga yang lebih terjangkau yakni Rp 38 juta per siklus, proses yang dilakukan tidak sederhana. Menurut dia, proses bayi tabung pintar ini sama dengan program bayi tabung lainnya yang melewati 8 tahapan, yaitu pemeriksaan USG, hormon, saluran telur dan sperma, penyuntikan obat untuk membesarkan sel telur, penyuntikan obat penekan hormon, pengambilan sel telur, pembuahan, pengembangan embrio, penanaman embrio serta tahap menunggu hasil.
"Namun dengan konsep ini, biaya yang diperlukan lebih terjangkau dan dengan demikian kami berharap banyak pasutri yang menginginkan keturunan melalui program bayi tabung dapat terbantu," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
-
Emas Antam Pecah Rekor Lagi, Harganya Tembus Rp 2.095.000 per Gram
-
Pede Tingkat Dewa atau Cuma Sesumbar? Gaya Kepemimpinan Menkeu Baru Bikin Netizen Penasaran
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas