Suara.com - Menahan keinginan buang air besar atau BAB, kadang dibarengi dengan keluarnya keringat dingin. Sebenarnya, apa yang menyebabkan keringat dingin ini muncul?
Dikutip dari rilis Hellosehat, ketika kotoran alias feses sudah mulai menumpuk di usus besar, tubuh akan mengirimkan sinyal yang memberitahukan bahwa Anda harus segera pergi ke toilet. Namun, Anda terpaksa mengencangkan bukaan anus supaya kotoran tidak keluar pada saat itu juga.
Anish Sheth, MD., dokter spesialis penyakit saluran cerna mengungkap kepada Reader’s Digest, bahwa saat menahan buang air besar, gerakan usus besar merangsang saraf vagus untuk berkontraksi. Saraf vagus adalah saraf kranial panjang yang membentang dari organ-organ perut, termasuk organ-organ di saluran pencernaan.
“Ibarat mendorong mobil, Anda memaksa saraf dan otot tubuh untuk mengeluarkan tenaga ekstra supaya mobil bisa bergerak maju. Itu yang terjadi saat Anda menahan buang air besar, saraf vagus akan berkontraksi supaya feses tidak keluar dalam beberapa waktu,” jelasnya.
Hal itu membuat, lama-kelamaan saraf yang aktif tadi juga akan merangsang keluarnya keringat dan membuat tubuh jadi menggigil. Bukan cuma itu, tekanan darah dan detak jantung Anda juga ikut menurun.
Ia juga menjelaskan, bahwa menahan buang air besar juga bisa bikin sakit perut. Makanya, sangat tidak dianjurkan menahan buang air besar atas alasan apapun. Terlebih jika Anda terus menundanya hingga berjam-jam.
“Bukan cuma membuat tidak nyaman, terlalu lama menahan buang air besar juga bisa membahayakan kesehatan. Ketika menahan buang air besar, dalam beberapa jam pertama, perut akan terasa seperti tertekan. Rasanya mirip seperti saat Anda mengalami perut kembung atau kram perut,” paparnya.
Akibatnya, perut justru terasa kosong dan tidak lagi muncul hasrat ingin buang air besar. Ini bukan berarti feses tadi lantas hilang begitu saja, tetapi membuat Anda terkena sembelit. Feses akan semakin keras dan menumpuk di dalam usus besar. Timbunan feses ini akan menekan saluran pencernaan dan membuat perut tampak lebih buncit.
Untuk mengeluarkannya, Anda harus mengejan lebih keras untuk mendorong feses ke luar. Awas, hal ini bisa memicu robekan kecil pada anus, atau istilah medisnya disebut dengan fisura ani yang mengakibatkan Anda mengalami BAB berdarah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Uang Jemaah Disita KPK, Khalid Basalamah Terseret Pusaran Korupsi Haji: Masih Ada di Ustaz Khalid
- 15 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 24 September 2025: Kesempatan Dapat Packs, Coin, dan Player OVR 111
- Apa Kabar Janji 50 Juta Per RT di Malang ?
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis