Suara.com - Perjuangan Sutopo Purwo Nugroho, Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), melawan penyakit kanker paru stadium 4B sekaligus meluruskan hoax soal bencana di Indonesia mendapat apresiasi media internasional.
Harian New York Times, salah satu media ternama di Amerika Serikat, mengangkat cerita Sutopo yang penuh inspirasi.
"Tidak menyangka orang Boyolali, foto dan beritanya dimuat di New York Times. Pak Richard C. Paddock, wartawan New York Times, jauh-jauh mereka datang ke Indonesia untuk menemui saya. Meminta wawancara khusus dan foto," ujar Pak Topo, begitu ia akrab disapa, kepada wartawan, Senin (31/12/2018).
Sutopo menceritakan bahwa New York Times tertarik menjadikannya tokoh profil dan diliput. Kepada Sutopo, Paddock bercerita bahwa Sutopo menginspirasi banyak orang dengan giat melawan hoax dan memberikan informasi seputar bencana, sembari berjuang melawan penyakit kanker paru stadium 4 yang dialaminya.
"Apa yang kamu lakukan sangat menarik diberitakan. Dari sisi kemanusiaan sangat menarik. Indonesia dia ditimpa banyak bencana yang menimbulkan ribuan korban jiwa. Di saat bersamaan, Pak Topo yang sakit kanker paru stadium 4b. Sakit kritis yang pasti menyakitkan. Tapi terus menerus memberikan informasi bencana tanpa menyerah dan mengenal lelah. Ini sangat menginspirasi. Media internasional juga banyak memberitakanmu. Merujuk semua informasimu. Penjelasan yang kamu berikan cepat, akurat dan menenangkan banyak pihak," tulis Sutopo, menceritakan ulang percakapannya dengan Paddock.
Paddock juga menyebut kecepatan Sutopo memberitakan soal bencana yang terjadi di Indonesia melalui media sosial sangat luar biasa. Hal tersebut bahkan menurutnya tak bisa ditemukan di Amerika Serikat.
Ditambah, Sutopo memberitakan kabar tersebut sembari melakukan pengobatan untuk penyakit kanker paru yang dialaminya. Paddock juga mengangkat cerita Sutopo yang tengah berlibur dan berencana menjalani pengobatan alternatif di Yogyakarta, namun harus tertunda karena adanya bencana tsunami Selat Sunda yang terjadi di Banten dan Lampung.
"Umumnya survivor kanker, apalagi sudah level kritis, dia banyak di rumah atau di rumah sakit. Tapi kamu masih bekerja melayani media dan publik. Saya follower twitter kamu. Sangat cepat sekali kamu memberikan informasi bencana. Di USA tidak secepat itu. Media sulit mendapatkan data dan informasi yang cepat saat ada bencana di Amerika. Twitter kamu juga ada sering memuat hal-hal yang lucu dan tentang kehidupan, kesehatan, hoax, dan lainnya. Kita orang Amerika banyak yang simpati, respek dan memberikan apresiasi apa yang Pak Topo lakukan. Itulah alasan saya datang kesini," ungkap Paddock kepada Sutopo lagi.
Sutopo mengaku sangat terhormat bisa mengisi halaman The Saturday Profile New York Times, yang terbit pada tanggal 28 Desember lalu. Dikatakannya, halaman profil tersebut biasanya memuat orang penting di dunia.
Baca Juga: 5 Potret Amanda Caesa, Putri Parto Patrio yang Cantik Tapi Pemalu
Ia juga mengucap syukur kepada awak media yang selama ini mendukung perjuangannya, baik dalam melawan hoax bencana maupun penyakit kanker yang dideritanya. Ke depannya, ia mengaku akan terus memberikan yang terbaik bagi BNPB meski harus melawan sakit d seluruh tubuh.
"Sesungguhnya apa yang saya lakukan ini adalah biasa. Sebagai jubir BNPB saya harus terus menerus memberikan informasi bencana kepada media. Bencana tak mengenal waktu kapan kerjadiannya, saya pun juga harus begitu. Meski kondisi tubuh makin melemah karena sakit makin menggerogoti tubuh saya," tutupnya.
Berita Terkait
-
Satu Balita Tewas Akibat Diterjang Angin Puting Beliung di Cirebon
-
Ikut Kompetisi Sepak Bola U-13, Adit Lolos dari Tsunami Selat Sunda
-
Gempa 7,1 SR Terasa Hingga Filipina dan Ternate, Tak Ada Peringatan Tsunami
-
BNPB: Letusan Gunung Anak Krakatau Kecil, Tak Seperti Ibunya Tahun 1883
-
Update Tsunami Selat Sunda: Jumlah Korban Tewas Berkurang, Jadi 462 Orang
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Standar Global Layanan Kesehatan Kian Ditentukan oleh Infrastruktur Rumah Sakit
-
Gaya Hidup Anak Muda: Nongkrong, Makan Enak, Tapi Kolesterol Jangan Lupa Dicek
-
Jaringan Layanan Kesehatan Ini Dorong Gaya Hidup Sehat Lewat Semangat "Care in Every Step"
-
Rekomendasi Minuman Sehat untuk Kontrol Diabetes, Ini Perbandingan Dianesia, Mganik dan Flimeal
-
Akses Perawatan Kanker Lebih Mudah dengan Fasilitas Radioterapi Modern
-
SEA Games Thailand 2025: Saat Kenyamanan Jadi Bagian dari Performa Atlet Indonesia
-
Gatam Institute Eka Hospital Buktikan Operasi Lutut Robotik Kelas Dunia Ada di Indonesia
-
Teknologi Kesehatan Makin Maju: CT Scan Generasi Baru Percepat Diagnostik dan Tingkatkan Kenyamanan
-
Mengapa Air Minum Hasil Distilasi Lebih Aman untuk Kesehatan? Begini Penjelasannya
-
Temuan Baru tentang Polifenol Spearmint: Pendukung Alami Memori, Konsentrasi, hingga Kinerja Mental