Suara.com - Seorang pria berusia 32 tahun yang tak ingin disebutkan namanya, dikabarkan tak bisa menelan air liur setelah makan pizza roll. Pria itu lantas memutuskan untuk memeriksakan dirinya ke Rumah Sakit Universitas New Mexico.
Dia mengatakan kepada dokter bahwa ada sesuatu yang tersangkut di tenggorokannya. Ia menjelaskan sensasi seperti ini telah ia rasakan sebelumnya tetapi bisa hilang dengan sendirinya.
Melansir dari newsweek, untuk mengungkap apa yang menyumbat tenggorokan pria tersebut, tim medis melakukan pemeriksaan endoskopi, di mana kamera dimasukkan ke dalam tubuh.
Mereka mendapati tenggorokannya tersumbat dengan makanan yang setengah dicerna.
Setelah membersihkan pizza, tim medis memperhatikan bahwa di tenggorokannya terdapat radang. Ini adalah ciri khas kelainan imun yang disebut esofagitis eosinofilik namun sering disalahartikan dengan penyakit gastroesophageal reflux.
Dokter meresepkan pria itu dengan omeprazole, obat yang digunakan untuk gastroesophageal reflux.
Karena itu tidak meringankan gejalanya, dokter menyimpulkan pasien menderita esophagitis eosinofilik dan menawarinya fluticasone obat antiinflamasi.
Dia juga diberitahu untuk tidak mengonsumsi gandum, susu, kedelai, kacang-kacangan, telur, dan makanan laut.
Esofagitis eosinofilik merupakan tempat sel darah putih eosinofil terjadi di kerongkongan, di mana biasanya tidak ada.
Baca Juga: Idap Kanker Otak, Mantan Model Mengaku Dicampakkan Pacar Jelang Pernikahan
Sebagian besar kasus terjadi pada orang atopik atau mereka yang memiliki riwayat keluarga alergi atau asma atau kondisi seperti rinitis alergi dan eksim.
Kondisi ini dapat memicu berbagai gejala pada kelompok umur yang berbeda. Anak-anak mungkin mengalami sakit perut muntah dan sulit menelan. Remaja dan orang dewasa mungkin mengalami kesulitan makan makanan padat.
Dalam sebuah kasus yang dilaporkan dalam Jurnal Gastroenterologi Saudi pada tahun 2009, seorang bocah sembilan tahun dari Arab Saudi berulang kali merasa seolah-olah makanan tersangkut di dadanya selama setahun.
Gejalanya mereda setelah dia minum cairan. Namun setelah itu, bocah itu enggan makan makanan padar dan berat badannya turun menjadi 21 kg dengan tinggi 122 cm.
"EoE (eosinophilic esophagitis) adalah gangguan yang kompleks," American Academy of Allergy, Asthma, dan Immunology menyatakan di situs webnya.
"Sangat penting bagi pasien untuk mendapat saran dari ahli gastroenterologi dalam mengelola EoE dan mencari tahu kapan endoskopi diperlukan untuk memeriksa dan melihat apakah kondisinya semakin baik atau lebih buruk."
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Tak Sekadar Air Putih, Ini Alasan Artesian Water Jadi Tren Kesehatan Baru
-
Vitamin C dan Kolagen: Duo Ampuh untuk Kulit Elastis dan Imunitas Optimal
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Tren Minuman Bernutrisi: Dari Jamu ke Collagen Drink, Inovasi Kesehatan yang Jadi Gaya Hidup Baru
-
Perawatan Komprehensif untuk Thalasemia: Dari Transfusi hingga Dukungan Psikologis
-
Indonesia Kaya Tanaman Herbal, Kenapa Produksi Obat Alami Dalam Negeri Lambat?
-
Supaya Anak Peduli Lingkungan, Begini Cara Bangun Karakter Bijak Plastik Sejak Dini
-
Kemendagri Dorong Penurunan Angka Kematian Ibu Lewat Penguatan Peran TP PKK di Daerah
-
Gaya Hidup Modern Bikin Diabetes di Usia Muda Meningkat? Ini Kata Dokter
-
Saat Kesehatan Mata Jadi Tantangan Baru, Ini Pentingnya Vision Care Terjangkau dan Berkelanjutan