Suara.com - Pekerja di zaman now lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan berpendingin dengan duduk di depan layar komputer selama kurang lebih delapan jam sehari. Meski terlindungi dari teriknya matahari, kegiatan bekerja di dalam ruangan ternyata bisa berakibat buruk bagi kesehatan dalam jangka panjang.
Berikut adalah efek buruk dari kerja kantoran yang harus Anda tahu seperti dilansir dari laman Medical Daily.
1. Risiko obesitas dan mata kering
Salah satu efek buruk dari duduk di meja sepanjang hari adalah peningkatan risiko obesitas dan penyakit tidak menular seperti stroke hingga diabetes. Pekerja kantoran umumnya tidak terlalu banyak bergerak sehingga studi menyarankan Anda untuk berjalan selama lima menit usai duduk satu jam untuk meminimalkan risiko ini. Selain itu, penggunaan komputer yang lama juga dapat menyebabkan masalah seperti mata kering.
2. Mudah cemas
Perkembangan teknologi seperti hadirnya email dan grup chat membuat pekerja tak lagi memiliki batasan antara urusan kantor dan pribadi. Hal ini seringkali mendorong perasaan cemas yang lebih tinggi. Anda juga cenderung 'dikejar-kejar' urusan pekerjaan meski sudah berada di rumah. Hal ini bisa memengaruhi hubungan bersama keluarga.
Untuk meminimalkan risiko ini, Anda harus menetapkan batas yang sehat seperti mematikan notifikasi email ketika berada di rumah dan mengabaikan grup chat ketika waktu bekerja sudah selesai untuk menjaga keseimbangan kehidupan kerja yang lebih baik.
3. Menurunkan kualitas tidur
Pergeseran shift yang tidak terduga dan pengaturan waktu kerja yang tidak teratur dapat mengurangi kualitas tidur Anda. Seiring waktu, hal ini dapat dikaitkan dengan risiko penyakit kronis yang lebih tinggi. Pola tidur yang buruk juga dapat meningkatkan perasaan terisolasi yang membuat Anda merasa tak memiliki teman.
"Hal ini tidak hanya membuat Anda mudah tersinggung, tapi juga tidak baik bagi siapa pun karena Anda kelelahan akibat belum cukup tidur," kata Christina Maslach, profesor psikologi di University of California, Berkeley.
4. Stres
E. Kevin Kelloway dari Universitas St. Mary mencatat bahwa perlakuan yang tidak adil dari atasan ke bawahan dapat merusak kesehatan mental Anda dalam jangka panjang. Banyak karyawan telah melaporkan bahwa atasan mereka adalah sumber stres yang signifikan. Psikolog juga menemukan bahwa pekerja yang mengalami stres memiliki kinerja 50 persen lebih buruk.
5. Memengaruhi kebiasaan makan
Penelitian telah menunjukkan bahwa banyak tempat kerja menawarkan pilihan makanan yang tidak sehat seperti pizza, soda, kue, brownies, kue, dan permen. Kita tahu bahwa stres dapat membuat sebagian orang menginginkan makanan manis dan semakin sulit ditolak ketika camilan ditawarkan secara gratis.
Baca Juga: Bikin Haru, Ini Doa Keluarga Sebelum Ahok Bebas Penjara 24 Januari Besok
Stephen J. Onufrak, seorang peneliti di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, memimpin sebuah studi baru yang menyoroti bagaimana makanan di tempat kerja seringkali tinggi kalori, biji-bijian olahan, gula tambahan, dan garam. Pola makan seperti ini bisa meningkatkan risiko penyakit tidak menular di masa mendatang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgup Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
-
Purbaya Effect, Saham Bank RI Pestapora Hari Ini
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!