Suara.com - Perempuan Ini Nyaris Kehilangan Nyawa Akibat Benjolan di Bahu, Kok Bisa?
Seorang perempuan nyarsi kehilangan nyawa gara-gara benjolan di bahu. Dikira bekas gigitan laba-laba, benjolan di bahu tersebut menghitam dan seketika perempuan tersebut merasa lemah.
Mary (bukan nama sebenarnya, -red) mendapati ada dua benjolan kecil di bahunya yang mirip gigitan laba-laba usai membersihkan ruang bawah tanah rumahnya.
Keesokan harinya ketika bangun tidur, Mary merasakan hanya disentuh saja, benjolan itu terasa sakit luar biasa.
"Benjolan itu terasa sangat sakit dalam waktu 12 jam sejak aku melihatnya di bahuku. Disentuh sedikit saja rasanya sangat menyakitkan, seperti pisau yang menusuk ketika ditekan," katanya, dikutip HImedik dari Reader's Digest.
Dokter pun kemudian meresepkan antibiotik. Tetapi ketika bangun di hari ketiga pasca munculnya benjolan, ia berkeringat deras dan tidak bisa bangun dari tempat tidur.
Dua benjolan kecil di punggungnya telah membesar seukuran dolar perak dan menghitam. Di hari ke-empat, benjolan di bahu Mary meletus. Saat dia duduk di ruang tunggu kantor dokter, bajunya pun menempel pada luka yang mengalirkan darah itu.
Ketika dokter memeriksa Mary lagi, Mary diminta untuk menunggu satu hari lagi untuk melihat apakah bintik-bintik itu akan membesar. Namun, saat dokter meninggalkan ruangan, perawat menarik Mary dan mendesaknya untuk langsung pergi ke UGD.
"Dia menyelamatkan hidupku, ia mengatakan kepadaku bahwa benjolan itu semakin besar, hitam, dan agresif. Untung ada dia di sana," ungkap Mary.
Baca Juga: Marko Simic Resmi Perpanjang Kontrak 4 Tahun di Persija
Mary pun segera diperiksa staf UGD, yang kemudian mulai melakukan tes. Saat itulah Mary mendapat kabar mengejutkan: dari darahnya terungkap bahwa infeksi staph serius telah memasuki aliran darahnya dan ia dalam keadaan sepsis, atau tubuhnya bereaksi terhadap infeksi parah.
Dia mengalami gejala-gejala demam, tekanan darah rendah, detak jantung yang cepat, dan kebingungan. Biasanya, mereka yang berisiko tertinggi terhadap sepsis berusia di atas 65 tahun atau memiliki masalah medis kronis seperti kanker, diabetes, atau kondisi yang melemahkan sistem kekebalan tubuh.
Namun, Mary masih jauh dari usia 65 tahun dan kondisi kesehatannya bagus. Kasus ini menunjukkan bahwa siapa pun dapat mengalami reaksi yang mengancam jiwa ini.
Bakteri yang menyebabkan sepsis pada Mary, yakni Staphylococcus aureus, sudah biasa muncul pada siapa pun dan dapat menyebabkan bisul serta infeksi kulit kecil lainnya. Bagi beberapa orang, infeksi itu menyebabkan masalah besar, bahkan kematian.
"Aku masih tidak tahu bagaimana aku tertular infeksi staph, tetapi kalau ingat saat itu, harusnya aku mendengarkan semua alarm di kepalaku, yang mengatakan ada sesuatu yang tidak beres," kata Mary.
Selama tiga hari sebelum keluar dari rumah sakit, Mary terus diobati dengan intravena antibiotik. Dia juga harus minum dua antibiotik kuat selama sepuluh hari tambahan untuk membersihkan infeksi.
Berita Terkait
-
Seorang Bocah Meninggal Akibat Infeksi dari Kotoran Burung Dara
-
Ronaldikin Meninggal, Ini 5 Jenis Infeksi Paru Paling Mematikan
-
Bedakan Infeksi Bakteri dan Virus Sebelum Konsumsi Antibiotik
-
Lalai Menyimpan Obat, Ribuan Pasien Terancam Terpapar Virus HIV
-
Kena Infeksi Kaki Gajah, Wanita Ini Tak Bisa Pakai Sepatu
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Satu-satunya dari Indonesia, Dokter Ini Kupas Potensi DNA Salmon Rejuran S di Forum Dunia
-
Penyakit Jantung Masih Pembunuh Utama, tapi Banyak Kasus Kini Bisa Ditangani Tanpa Operasi Besar
-
Nggak Sekadar Tinggi Badan, Ini Aspek Penting Tumbuh Kembang Anak
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
3 Skincare Pria Lokal Terbaik 2025: LEOLEO, LUCKYMEN dan ELVICTO Andalan Pria Modern
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!