Suara.com - Hari Kusta Internasional 2019, Kenali Lebih Jauh tentang Penyakit Ini.
Hari Kusta Internasional diperingati setiap 27 Januari. Penyakit kusta termasuk salah satu penyakit yang mendapat perhatian khusus di dunia karena merupakan penyakit tertua dan selama ini dianggap mudah menular.
Beberapa referensi menyebut penyakit kusta sudah ada sejak 600 SM. Peradaban tertua di China, Mesir, dan India menganggap bahwa kusta adalah penyakit menular yang tak bisa disembuhkan. Itu sebabnya, banyak penderitanya yang diasingkan dari kehidupan masyarakat.
Namun faktanya kusta tidaklah mudah menular. Mengutip dari rilis Hello Sehat, Senin (28/1/2019), kusta yang dikenal juga dengan penyakit lepra, disebabkan oleh Mycobacterium leprae. Penyakit ini memengaruhi saraf ekstremitas, lapisan hidung, dan saluran pernapasan bagian atas.
“Hal ini menyebabkan luka pada kulit, kerusakan saraf, dan kelemahan otot. Jika tidak diobati, bisa menyebabkan kecacatan, mutilasi (putusnya salah satu anggota gerak, seperti jari), ulserasi, dan lainnya,” jelas dr Tania Savitri, dokter umum konsultan Hello Sehat.
Pada beberapa kasus, bakteri ini diketahui menular dari manusia ke manusia lainnya, meskipun dalam kasus lainnya, bakteri penyebab lepra juga hidup dalam hewan armadillo (seperti trenggiling), simpanse, dan tikus.
Bakteri penyebab kusta memiliki masa inkubasi yang cukup panjang. Artinya, waktu antara infeksi terjadi sampai dengan munculnya gejala pertama tidak langsung terjadi. Misalnya saja, apabila saat ini bakteri kusta masuk ke tubuh Anda, gejalanya kemungkinan baru akan muncul 5-20 tahun berikutnya.
Sejauh ini belum diketahui secara pasti penularan penyakit kusta. Dua cara yang diduga kuat bisa menyebarkan bakteri kusta menurut WHO adalah lewat kulit dan lendir (ingus) dari hidung, misalnya ketika orang lain batuk atau bersin.
Namun, sebuah penelitian mengatakan bahwa seseorang harus sering-sering berada di dekat pasien dalam waktu yang lama baru kusta dapat ditularkan. Namun, pasien kusta yang telah mengonsumsi obat-obatan dari dokter biasanya tidak menjadi sumber penularan kusta kepada orang lain.
Baca Juga: Anne Hathaway Antusias untuk Film Princess Diaries 3
Hanya sedikit orang yang akan terjangkit kusta setelah kontak atau bersentuhan dengan pasien kusta. Hal ini berkat sistem kekebalan tubuh (imun) yang dimiliki.
Menurut Kementerian Kesehatan RI, presentase orang yang kebal terhadap kusta diketahui sebesar 95 persen. Sedangkan hanya 5 persen yang punya kemungkinan tertular kusta. Dari 5 persen orang yang berisiko tersebut, sebesar 70 persennya akan sembuh sendiri dan hanya 30 persen yang kena penyakit kusta.
Oleh karena itu, bukan berarti siapa pun yang bersentuhan langsung (seperti bersalaman, memeluk) atau pernah berdekatan dengan orang yang punya penyakit kusta sudah pasti tertular. Jadi, memang penularan kusta tidak semudah yang ditakutkan orang-orang.
Berita Terkait
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
Terkini
-
5 Rekomendasi Obat Cacing yang Aman untuk Anak dan Orang Dewasa, Bisa Dibeli di Apotek
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!