Suara.com - NTB Dinyatakan Darurat Rabies Usai 5 Orang Terinfeksi Meninggal Dunia.
Provinsi Nusa Tenggara Barat kembali dinyatakan darurat rabies.
Menurut Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Dompu di NTB, Zainal Arifin, sepanjang tahun 2018 hingga Februari 2019 telah tercatat 544 gigitan hewan penular rabies dengan angka kematian mencapai 5 orang.
Beberapa korban diketahui tertular rabies karena gigitan anjing.
Menurut Zainal, salah satu faktor penyebaran rabies di kabupaten Dompu adalah tradisi masyarakat yang melakukan perladangan berpindah dengan membawa serta anjing penjaga.
"Selain vaksinasi dan eliminasi tertarget untuk hewan liar, kami juga mengupayakan agar tidak terjadi lalu lintas hewan penular rabies keluar dari wilayah Dompu ke wilayah lainnya. Karena sampai saat ini, di semua kecamatan di kabupaten Dompu telah dilaporkan terjadi gigitan hewan penular rabies," jelas Zainal mengutip rilis FAO yang diterima Suara.com, Jumat (8/2/2019) .
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Dompu Iris Juita Kastianti juga menyesalkan perilaku masyarakat yang tidak langsung melapor ketika mendapat gigitan anjing, bahkan setelah mendapat penanganan, banyak pasien yang tidak kembali ke puskesmas untuk pemberian vaksin lanjutan.
"Setelah kunjungan ke puskesmas, pasien mendapat kartu kontrol yang tidak bisa ditawar. Pasien harus kembali sesuai dengan tanggal yang ditentukan. Kalau tidak dampaknya akan sangat berbahaya. Pasien bisa meninggal dalam kurun waktu 2 minggu sampai 2 tahun. Pemahaman ini yang masih kurang di masyarakat kita," jelasnya.
Bupati Dompu, Bambang M. Yasin mengatakan, sebelum ditetapkan sebagai wilayah KLB Rabies pada 27 Januari 2019 lalu, pihaknya langsung bergerak ketika mendapat laporan gigitan anjing dengan mengirim sampel ke Balai Besar Veteriner Denpasar untuk dilakukan pengujian.
Baca Juga: Banyak Petinggi Persija Mundur, Syafruddin: Ada Hal yang Tak Profesional
Hasilnya, 3 kasus dinyatakan positif rabies. "Saat ini saya sudah membentuk tim khusus untuk mengendalikan populasi anjing di Dompu," ujarnya.
Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, komunitas pemilik anjing, peladang, dan pemburu yang memiliki anjing juga akan dikumpulkan juga pada hari Jumat, 8 Februari 2019 untuk mendapatkan informasi tentang rabies, dan diharapkan dapat mendukung program vaksinasi guna mencegah penyebaran kasus rabies.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Klinik Safe Space, Dukungan Baru untuk Kesehatan Fisik dan Mental Perempuan Pekerja
-
Mengubah Cara Pandang Masyarakat Terhadap Spa Leisure: Inisiatif Baru dari Deep Spa Group
-
Terobosan Baru Lawan Kebutaan Akibat Diabetes: Tele-Oftalmologi dan AI Jadi Kunci Skrining
-
5 Buah Tinggi Alkali yang Aman Dikonsumsi Penderita GERD, Bisa Mengatasi Heartburn
-
Borobudur Marathon Jadi Agenda Lari Akhir 2025
-
Waspada Konsumsi Minuman Soda Diet, Temuan Terbaru Sebut Risiko Penyakit Hati Naik hingga 60%
-
Inovasi Kedokteran Gigi yang Siap Ubah Layanan Kesehatan Mulut Indonesia
-
Waspada "Diabesity", Mengapa Indonesia Jadi Sarang Penyakit Kombinasi Diabetes dan Obesitas?
-
Gaya Hidup Modern Picu Kelelahan, Inovasi Wellness Mulai Dilirik Masyarakat Urban
-
Rahasia Anak Tumbuh Percaya Diri dan Kreatif, Jessica Iskandar Beberkan Kuncinya