Suara.com - Divonis hidupnya tidak akan lama lagi. Jo Kelly sadar, pernikahan dengan sang kekasih adalah hal terindah yang mungkin akan dia dapatkan. Dia dan pasangannya, Pete Ames telah menjalin hubungan selama enam bulan sebelum keduanya kemudian yakin untuk menikah.
Dilansir HiMedik.com dari Mirror, Jumat (8/2/2019), dokter mengatakan, mereka telah kehabisan cara untuk mengobati kanker yang telah menggerogoti Jo selama tiga tahun. Jo mungkin tak akan bertahan dalam beberapa bulan.
"Saya diberi tahu bahwa saya tidak memiliki pilihan perawatan. Yang bisa ditawarkan dokter hanyalah perawatan paliatif," kata Jo.
"Saya meminta mereka untuk melakukan perawatan lain hingga saya bisa lebih bertahan. Mereka mengatakan kepada saya bahwa saya tidak akan melewati Natal. Itu sangat membuat saya hancur. Saya tidak akan mencapai peringatan satu tahun dengan Pete," lanjutnya.
Beberapa minggu kemudian pasangan itu mengecat kamarnya. Pete menangis. "Dia mengatakan kepada saya bahwa dia tidak ingin saya meninggalkan dunia ini bukan menjadi istrinya," tuturnya.
Vonis menyakitkan itu membuat pasangan tersebut merencanakan hari besar mereka dalam delapan minggu dan melalui upacara pernikahan yang emosional dikelilingi oleh keluarga.
Terhadap peluang hidupnya yang hampir tidak mungkin, Jo berhasil mengalahkan kanker terminalnya setelah dokter berjuang untuk obat perintis yang membuat dia bertahan hidup, yaitu transplantasi stem cell.
Badan amal kanker darah, Anthony Nolan menemukan, satu-satunya donor di dunia yang memiliki kecocokan genetik.
Kini Jo dan Pete, yang berhasil sembuh dari kanker testis sebelum mereka bertemu, akan menyambut kelahiran bayi mereka akhir bulan ini.
Baca Juga: Sama-sama Menular, Ini Bedanya Kusta Basah dan Kusta Kering
"Kami sangat beruntung bisa merencanakan masa depan yang tidak pernah kami pikirkan sebelumnya. Saya menulis surat terima kasih kepada donor saya. Yang saya tahu adalah dia berusia 23 tahun dan saya pikir dia memiliki rambut hitam. Setiap kali saya membaca surat itu saya menangis," katanya.
"Kami akan menulis ketika putri kami lahir. Kami berutang segalanya padanya, saya tidak akan berada di sini tanpanya," imbuhnya.
Jo dari Lichfield yang bekerja sebagai staf di Dewan Seni sebelumnya didiagnosis menderita limfoma Hodgkin pada usia 22 tahun setelah benjolan besar di lehernya. Karena penyakitnya, Jo memutuskan keluar dari pekerjaannya dan fokus terhadap perawatannya.
Namun, penyakitnya semakin parah dalam tiga tahun. Padahal dia sudah mencoba semua perawatan, tetapi tak berhasil. Sebaliknya kanker justru menyebar ke paru-paru dan tulangnya.
Beberapa hari sebelum pernikahannya, pihak Christie Cancer Hospital di Manchester memberi tahu bahwa dokternya telah memberi izin untuk memberinya obat baru Brentuximab Vedotin atas dasar kasih sayang. Obat itu menghentikan kanker dengan sangat baik.
NHS kemudian setuju mendanainya untuk menjalani remisi dan transplantasi stem cell yang menyelamatkan jiwanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
Siloam Hospital Peringati Hari Jantung Sedunia, Soroti Risiko AF dan Stroke di Indonesia
-
Skrining Kanker Payudara Kini Lebih Nyaman: Pemeriksaan 5 Detik untuk Hidup Lebih Lama
-
CEK FAKTA: Ilmuwan China Ciptakan Lem, Bisa Sambung Tulang dalam 3 Menit
-
Risiko Serangan Jantung Tak Pandang Usia, Pentingnya Layanan Terpadu untuk Selamatkan Nyawa
-
Bijak Garam: Cara Sederhana Cegah Hipertensi dan Penyakit Degeneratif
-
HD Theranova: Terobosan Cuci Darah yang Tingkatkan Kualitas Hidup Pasien Gagal Ginjal
-
Stres Hilang, Jantung Sehat, Komunitas Solid: Ini Kekuatan Fun Run yang Wajib Kamu Coba!
-
Jantung Sehat di Usia Muda: 5 Kebiasaan yang Wajib Kamu Tahu!
-
Infeksi Silang di Rumah Sakit? Linen Medis Antivirus Ini Jadi Solusi!
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke