Suara.com - Ini Gejala yang Sering Dikeluhkan Pasien Kanker Darah
Ani Yudhoyono, istri mantan presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), sudah sepekan dirawat di rumah sakit di Singapura. Diketahui, Ani Yudhoyono mengalami sakit kanker darah.
Hal ini dipastikan oleh pesan rekaman video SBY dari Singapura. Meski demikian belum diketahui pasti jenis kanker darah yang dialami Ibu Ani Yudhoyono.
Dalam temu media beberapa waktu lalu, dokter spesialis hematologi onkologi medik dari RS Kanker Dharmais, Hilman Tadjoedin, mengatakan, peningkatan jumlah sel darah putih yang cukup tinggi memang dikaitkan dengan diagnosis kanker darah CML atau Chronic Myleoid Leukemia (CML).
Sayangnya gejala kanker darah Chronic Myleoid Leukemia (CML) atau juga disebut Leukemia Granulositik Kronis tidak khas, hal ini menyebabkan banyak dokter salah mendiagnosis penyakit ini.
"Banyak yang salah diagnosis, kalau peningkatan sel darah putih bisa mengarah ke infeksi biasa atau TBC," ujar dr Hilman.
Lebih lanjut Ia menjelaskan, banyak pasien datang dengan keluhan perut terasa begah dan demam, atau seperti masuk angin, sehingga hanya dianggap penyakit biasa.
"Tapi setelah di ambil darahnya, jumlah sel darah putihnya besar sekali," imbuhnya.
Untuk menegakkan diagnosis yang tepat, Hilman melanjutkan pasien harus menjalani pemeriksaan lainnya yaitu pemeriksaan darah tepi, yakni darah yang menuju ke jantung.
Baca Juga: Modus Bantu Urus KIS, Kades Cabuli Siswi SMP Berkali-kali
"Setelah itu harus dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan mengambil sumsum tulang belakang dan pemeriksaan molekular," tambahnya.
Penyakit ini, lanjut dia memang belum diketahui pasti apa penyebabnya. Penelitian menunjukkan bahwa adanya gen BCR-ABL dalam tubuh yang bertanggung jawab memicu produksi sel darah putih menjadi lebih banyak.
"Kalau kita berpegang pada sejarah, pada saat perang dunia kedua, pasien CML di Jepang diteliti dari mana asal gen tersebut dalam tubuh mereka. Ternyata, mereka sama-sama berasal dari lingkungan yang tak jauh dari lokasi jatuhnya bom atom," lanjut dia.
Namun saat ini, meski tak menjadi penyebab pasti, Hilman menjelaskan bahwa paparan polusi, rokok dan bahan-bahan kimi bisa meningkatkan risiko adanya gen BCR-ABL ini.
Tag
Berita Terkait
-
Ani Yudhoyono Sakit Kanker Darah, Warganet Berdoa #CepatSembuhBuAni
-
#CepatSembuhBuAni: Warganet Berdoa untuk Kesembuhan Ani Yudhoyono
-
Penjelasan Lengkap SBY, Ani Yudhoyono Sakit Kanker Darah
-
Ani Yudhoyono Sakit Kanker Darah, Kenali Gejala dan Penyebabnya
-
Bantu Tangani Kanker Darah Istri SBY, Jokowi Kirim Dokter ke Singapura
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi
-
Pola Hidup Sehat Dimulai dari Sarapan: Mengapa DIANESIA Baik untuk Gula Darah?
-
Dapur Sehat: Jantung Rumah yang Nyaman, Bersih, dan Bebas Kontaminasi
-
Pemeriksaan Hormon Sering Gagal? Kenali Teknologi Multiomics yang Lebih Akurat
-
Di Balik Prestasi Atlet, Ada Peran Layanan Kesehatan yang Makin Krusial
-
Terobosan Baru Pengobatan Diabetes di Indonesia: Insulin 'Ajaib' yang Minim Risiko Gula Darah Rendah