Suara.com - 4 Hal yang Harus Anda Lakukan Setelah Didiagnosis Kanker.
Belum lama ini masyarakat Indonesia diramaikan dengan berita tentang penyakit kanker kelenjar getang bening yang diderita Ustadz Arifin Ilham.
Di lain sisi, ada juga Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, yang tengah berjuang melawan kanker paru-paru yang ia derita.
Seperti belum cukup, masyarakat Indonesia kembali dikejutkan dengan pengumuman mengenai istri Presiden Republik Indonesia keenam, Ani Yudhoyono, yang dinyatakan menderita kanker darah dan tengah menjalani perawatan intensif di Singapura.
Bombardir informasi mengenai kanker membuat kita tersadar tentang betapa dekatnya penyakit mematikan tersebut dengan kehidupan sehari-hari.
Mengutip Time, Ada empat hal paling krusial yang dilakukan apabila Anda didiagnosis kena kanker.
1. Bangun tim yang tepat
Hal pertama yang harus Anda lakukan sesaat setelah didiagnosis kanker adalah menemui spesialis kanker dari jenis kanker yang Anda idap.
Karena ketika berobat, seorang spesialis dapat memberikan perbedaan besar antara hidup dan mati.
Baca Juga: Nyetir Sambil Main Hp, David Beckham Kena Tilang Rp 36 Juta
Menurut sebuah studi, pasien dengan kanker darah multiple myeloma yang dirawat di rumah sakit dengan kasus yang sama, lebih kecil kemungkinannya untuk meninggal dunia daripada pasien yang dirawat di tempat lain.
Dan apabila Anda tidak dapat mengunjungi pusat kanker yang komprehensif, coba hubungi yayasan penyakit atau organisasi nirlaba lain yang fokus pada kanker yang Anda derita.
2. Dapatkan tes yang tepat
Selain tes diagnosis kanker biasa, tanyakan juga kepada dokter Anda tentang pengurutan genom tumor yang komprehensif.
Pengurutan genom pada sel kanker dapat menjadi jawaban mengenai mutasi genetik penyebab kanker dan kelainan molekuler lainnya.
Pengetahuan ini juga berguna untuk mencocokkan kasus dengan pengobatan paling efektif yang telah tersedia, apakah itu obat yang ada atau yang sedang dipelajari dalam uji klinis.
Jika Anda tidak bisa melakukan pengurutan genom, tanyakan kepada dokter apakah Anda dapat menyimpan jaringan sel kanker Anda untuk kemudian diurutkan di kemudian hari.
3. Dapatkan perawatan yang tepat
Sebagian besar pasien kanker memiliki standar perawatan dengan rejimen pengobatan yang luas. Ini dilakukan sebagai pendekatan untuk memerangi penyakit ganas tersebut.
Tidak mendapatkan standar perawatan yang benar berarti memiliki konsekuensi yang mematikan.
Satu studi menemukan bahwa pasien kanker paru-paru yang tidak menerima perawatan memadai, memiliki masa hidup sekitar enam kali lipat lebih pendek daripada pasien yang mendapatkan perawatan.
Bagi banyak orang, perawatan uji klinis mungkin menjadi pilihan perawatan terbaik. Apalagi untuk pasien dengan kasus kanker yang sangat jarang dan standar perawatan belum ditetapkan sementara pasien kanker stadium lanjut telah kehabisan pilihan pengobatan. Pastikan untuk bertanya kepada dokter tentang uji klinis yang mungkin tepat untuk Anda jalani.
4. Bagikan data Anda
Pasien bisa berbagi data kesehatan mereka dengan komunitas penelitian. Terkadang menyatukan dan menganalisis meski dalam jumlah kecil dapat menghasilkan penemuan baru yang bermanfaat untuk generasi mendatang.
Registrasi pasien yang memungkinkan pasien untuk berbagi data pun telah menjadi umum. Hubungi organisasi riset yang berfokus pada kanker yang anda derita, atau mintalah informasi lebih lanjut kepada ahli kanker yang Anda kenal.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Sama-sama dari Australia, Apa Perbedaan Ijazah Gibran dengan Anak Dosen IPB?
- 5 Fakta SUV Baru Mitsubishi: Xforce Versi Futuristik, Tenaga di Atas Pajero Sport
- Bawa Bukti, Roy Suryo Sambangi Kemendikdasmen: Ijazah Gibran Tak Sah, Jabatan Wapres Bisa Gugur
- Mahasiswi IPB Jadi Korban Pengeroyokan Brutal Sekuriti PT TPL, Jaket Almamater Hangus Dibakar
Pilihan
-
Danantara Buka Kartu, Calon Direktur Keuangan Garuda dari Singapore Airlines?
-
Jor-joran Bangun Jalan Tol, Buat Operator Buntung: Pendapatan Seret, Pemeliharaan Terancam
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
Terkini
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis
-
72% Sikat Gigi Dua Kali Sehari, Kok Gigi Orang Indonesia Masih Bermasalah? Ini Kata Dokter!
-
Padel Court Pertama Hadir di Dalam Mal, Bawa Olahraga Jadi Makin Fun!