Suara.com - Penanganan Serangan Jantung Terlambat, Risiko Kematian Meningkat
Dokter mengatakan waktu adalah elemen paling penting dalam penanganan pasien serangan jantung. Semakin lambat waktu penanganan, semakin tinggi risiko kematian pasien.
Data survei Indonesia Sample Registration System tahun 2014 menunjukkan bahwa penyakit jantung koroner menjadi penyebab kematian tertinggi pada semua umur setelah stroke yakni sebesar 12,9 persen.
Disampaikan dr. Ade Median Hambari, Sp.JP sebagai perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiolovaskular Indonesia (PERKI) pasien serangan jantung harus segera mendapatkan penanganan untuk mencegah kematian otot jantung.
"Time is muscle jelas. Kalau semakin banyak otot jantung yang mati maka menyebabkan kematian pada pasien. Kita punya sedikit waktu. Semakin delay penanganan maka risiko kematian meningkat," ujar dr Ade dalam temu media, Senin (18/2/2019).
dr. Ade menambahkan, meski pasien bisa melewati periode kritis serangan jantung tersebut maka ia berisiko mengalami gangguan irama jantung dan gagal jantung sebagai komplikasinya. Tentu saja biaya kesehatan yang dikeluarkan pasien menjadi lebih besar.
"Selain itu ada risiko gagal jantung dimana jantung kehilangan fungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Kalau pompa jantung menurun akan terjadi gangguan. Aliran darah terganggu, pasien sesak napas. Biaya kesehatan jadi lebih besar. Pasien jadi tidak produktif. Itu sebabnya time is muscle," imbuh dia.
Periode emas dalam penanganan jantung sendiri, kata dr Ade adalah 12 jam. Pasien harus segera ditangani atau harus mendapat reperfusi.
"Waktu 12 jam itu periode yang sangat baik untuk melakukam reperfusi. Kalau terlewati, komplikasi yang timbul sangat erat. Mulai gangguan irama jantung, gagal jantung yang menyebabkan meninggal dunia," tutupnya.
Baca Juga: Dilarang Merokok, Nardi Bunuh Istri dan Bayinya di Hadapan Mertua
Tag
Berita Terkait
-
Mengaku Tidur dengan 6 Ribu Wanita, Playboy Ini Meninggal Saat 'Berkencan'
-
Waspada, Risiko Stroke dan Jantung Tetap Ada Meski Minum Soda Diet
-
Manfaat Buah Nangka, Tinggi Antioksidan Hingga Baik untuk Jantung
-
Tampak Mirip, Begini Cara Membedakan Serangan Panik dan Serangan Jantung
-
Bersin Bisa Membuat Jantung Berhenti Berdetak?
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Sepatu New Balance yang Diskon 50% di Foot Locker Sambut Akhir Tahun
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Pakar Ungkap Cara Memilih Popok Bayi yang Sesuai dengan Fase Pertumbuhannya
-
Waspada Super Flu Subclade K, Siapa Kelompok Paling Rentan? Ini Kata Ahli
-
Asam Urat Bisa Datang Diam-Diam, Ini Manfaat Susu Kambing Etawa untuk Pencegahan
-
Kesehatan Gigi Keluarga, Investasi Kecil dengan Dampak Besar
-
Fakta Super Flu, Dipicu Virus Influenza A H3N2 'Meledak' Jangkit Jutaan Orang
-
Gigi Goyang Saat Dewasa? Waspada! Ini Bukan Sekadar Tanda Biasa, Tapi Peringatan Serius dari Tubuh
-
Bali Menguat sebagai Pusat Wellness Asia, Standar Global Kesehatan Kian Jadi Kebutuhan
-
Susu Creamy Ala Hokkaido Tanpa Drama Perut: Solusi Nikmat buat yang Intoleransi Laktosa
-
Tak Melambat di Usia Lanjut, Rahasia The Siu Siu yang Tetap Aktif dan Bergerak
-
Rahasia Sendi Kuat di Usia Muda: Ini Nutrisi Wajib yang Perlu Dikonsumsi Sekarang