Suara.com - Seorang pria di Jerman berusia 39 tahun mengalami kondisi medis yang langka. Darah pria itu sangat kental dan warnanya berubah seperti susu.
Dilansir HiMedik dari Live Science, Senin (25/2/2019), kasus ini telah diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine. Disebutkan, darah pria itu sangat kental dipenuhi lemak, sehingga harus dikeluarkan secara manual untuk menyelamatkan nyawanya.
Sebelumnya dia telah diperiksa oleh dokter karena penurunan berat badan, muntah, dan sakit kepala yang makin memburuk selama beberapa bulan. Ia didiagnosis menderita diabetes dan memiliki riwayat batu empedu. Pria itu pun telah mengonsumsi berbagai obat menurut resep dokter secara berkala.
Namun, dua hari kemudian ia ke UGD karena mual, muntah, sakit kepala, tak enak badan, dan makin lama tingkat kesadarannya menurun. Saat di rumah sakit, pria itu tak sadarkan diri, sehingga harus menggunakan tabung pernapasan.
Tes darah mengungkapkan, pasien ini memiliki jenis lemak yang disebut trigliserida dalam tingkat yang sangat tinggi. Normalnya, jumlah jenis lemak ini kurang dari 150 miligram per desiliter.
Level yang sangat tinggi di atas 500 miligram, dan di dalam darah pria itu ada sebanyak 14.000 miligram. Kadar trigliserida pria itu begitu tinggi, sehingga darahnya berubah warna menjadi susu.
Dirinya didiagnosis menderita hipertrigliseridemia, suatu kondisi di mana seseorang memiliki kadar trigliserida yang tinggi.
Tes lebih lanjut mengungkapkan, pasien ini menderita ketoasidosis diabetik, suatu komplikasi berbahaya dari penyakit di mana tubuh memecah lemak, yang menyebabkan penumpukan asam dalam darah. Tingginya kadar trigliserida juga membuat pria ini berisiko terkena pankreatitis atau peradangan pankreas.
Awalnya, para dokter berusaha menghilangkan kelebihan lemak dari darahnya menggunakan mesin dan teknik yang dikenal dengan plasmapheresis. Namun, darahnya mengandung begitu banyak lemak, sehingga mesin tersumbat dan tidak dapat digunakan.
Baca Juga: Remaja Perempuan yang Donor darah Berisiko Kekurangan Zat Besi?
Sebagai gantinya, para dokter harus secara manual mengalirkan darahnya melalui "bloodletting". Tim medis mengambil satu liter darah dan menggantinya dengan sel darah dan plasma, yang memungkinkan kadar trigliserida berkurang. Mereka kemudian mengambil darah lagi dan menggantinya dengan cairan.
Akhirnya, kadar trigliserida pria itu turun cukup rendah, sehingga mesin bisa digunakan lagi tanpa tersumbat.
Ahli jantung Guy Mintz, yang tidak terlibat dalam laporan kasus ini, mengatakan kepada LiveScience bahwa laporan itu mengutamakan "adaptasi pengobatan inovatif" dalam situasi yang berpotensi mengancam jiwa.
"Saya memuji para dokter karena berpikir di luar batas," katanya. (HiMedik.com/Eleonora Padmasta Ekaristi Wijana)
Berita Terkait
-
Susu Sapi untuk Perawatan Kecantikan, Catat 7 Manfaatnya
-
Diduga Alergi Susu, Gadis Kecil Ini Meregang Nyawa usai Makan Es Krim
-
Diabetes Pengaruhi Kesehatan Reproduksi? Ini Kata Dokter
-
Kejadian Langka, Bayi Laki-laki Ini Lahir Masih Terbungkus Kantung Ketuban
-
Istri Kena Diabetes, Cerita Suami Saat Mendampingi Ini Romantis Banget
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif