Suara.com - RSIJ Cempaka Putih Jadi RS Swasta Pertama yang Buka Layanan TB MDR.
Penyakit tuberkulosis (TB) masih menjadi persoalan kesehatan di Indonesia. Jangka waktu pengobatan yang lama hingga mencapai enam bulan menjadi salah satu alasan mengapa banyak pasien TB yang lalai mengonsumsi obat secara teratur.
Hal ini memicu kuman TB di tubuh bermutasi dan tak lagi mempan diberi obat biasa. Pasien pun harus menjalani pengobatan TB resisten yang lebih lama dengan efek samping yang berat. Nah di Jakarta, pelayanan TB resisten biasanya dilakukan oleh fasilitas kesehatan milik pemerintah.
Namun ada rumah sakit swasta yang melayani pengobatan TB resisten yakni RS Islam Jakarta Cempaka Putih. Disampaikan dr Cut Yulia Sp P dari RS Islam Jakarta (RSIJ) Cempaka Putih, pelayanan ini dimulai sejak Mei 2016 lalu.
Sebelumnya pada 2014, RSIJ Cempaka Putih mendapatkan bantuan mesin GeneXpert untuk membantu diagnosis tuberkulosis resisten. Dengan keberadaan mesin ini, barulah pada 2015, rumah sakit tersebut menjadi sub rujukan untuk TB MDR.
"Sejak itu juga kami memberikan pelatihan TB MDR untuk para perawat dan dokter. Hingga pada Mei 2016 kami menerima pasien TB MDR pertama yang menjalani pengobatan di RSIJ Cempaka Putih," ujar dr Cut dalam workshop yang dihelat ARSADA di Jakarta, Kamis (7/3/2019).
Alur pelayanan untuk pasien TB MDR di rumah sakit ini sendiri kata dr Cut dimulai dari hasil pemerikaaan yang didapat dari petugas laboratorium. Ketika hasil TCM pasien positif rifampicin resisten maka akan diinformasikan ke tim pelayanan TB MDR untuk ditangani sesuai prosedur.
"Lalu 7 hari kemudian pasien baru memulai pengobatan TB MDR," ujar dia.
Karena bakteri TB sudah resisten maka pasien TB MDR tidak hanya mengalami masalah di paru tapi juga dapat menjalar ke organ lainnya. Itu sebabnya tim dokter yang merawat pun berasal dari berbagai divisi.
Baca Juga: Lima WNA Dicoret KPU NTB Dari DPT
"Pasien TB resisten masalahnya bukan hanya di paru, tapi bisa menjalar sehingga kita kerjasama dengan dokter spesialis jiwa, THT, penyakit dalam dan lainnya," imbuh dia.
Dr Cut berharap terobosan yang dilakukan Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih bisa mendorong rumah sakit lainnya untuk memberikan layanan TB MDR.
"Semoga bisa jadi pendorong bahwa membuka layanan TB MDR itu bisa dilakukan setiap rumah sakit," tandas dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Pilihan Produk Viva untuk Menghilangkan Flek Hitam, Harga Rp20 Ribuan
- 7 Mobil Bekas di Bawah Rp50 Juta untuk Anak Muda, Desain Timeless Anti Mati Gaya
- 7 Rekomendasi Mobil Matic Bekas di Bawah 50 Juta, Irit dan Bandel untuk Harian
- 5 Mobil Mungil 70 Jutaan untuk Libur Akhir Tahun: Cocok untuk Milenial, Gen-Z dan Keluarga Kecil
- 5 Rekomendasi Cushion Lokal dengan Coverage Terbaik Untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp50 Ribuan
Pilihan
-
Trik Rahasia Belanja Kosmetik di 11.11, Biar Tetap Hemat dan Tetap Glowing
-
4 HP Memori 512 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer dan Konten Kreator
-
3 Rekomendasi HP Infinix 1 Jutaan, Speknya Setara Rp3 Jutaan
-
5 HP Layar AMOLED Paling Murah, Selalu Terang di Bawah Terik Matahari mulai Rp1 Jutaan
-
Harga Emas Naik Setelah Berturut-turut Anjlok, Cek Detail Emas di Pegadaian Hari Ini
Terkini
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
-
Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
-
Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan
-
Dukung Ibu Bekerja, Layanan Pengasuhan Modern Hadir dengan Sentuhan Teknologi
-
Mengenalkan Logika Sejak Dini: Saat Anak Belajar Cara Berpikir ala Komputer