Suara.com - Cegah Kanker Serviks, Rutin Lakukan Pemeriksaan Dini.
Kanker serviks merupakan jenis kanker yang umum dialami kaum hawa. Bahkan jenis kanker ini menempati urutan kedua dengan penderita terbanyak setelah kanker payudara.
Disampaikan dr. Monica A Susanti, SP.OG (K) yang merupakan dokter kebidanan dan kandungan-konsultan obstetri sosial RS Siloam Sriwijaya, setiap satu jam ada satu perempuan yang meninggal karena kanker serviks.
"Lalu ada 26 perempuan setiap harinya meninggal karena kanker serviks dan ada 58 kasus baru kanker serviks terjadi setiap hari," ujar dr Monica dalam diskusi kesehatan di LRT Palembang bertema "Kenali dan Cegah Kanker Serviks" seperti dikutip dari rilis yang diterima Suara.com.
Seiring meningkatnya jumlah korban pengidap kanker serviks, dr. Monica turut menghimbau agar masyarakat, khususnya para kaum hawa agar terbiasa melakukan pencegahan melalui deteksi dini.
"Untuk pencegahan ini bisa dilakukan sejak dini mulai dari usia sembilan tahun dengan vaksinasi HPV. Lalu untuk yang dewasa bisa melakukan pap smear," imbuhnya.
Lebih lanjut, dr Monica menjelaskan kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher rahim alias serviks yang tidak normal, dan berkembang dengan tidak terkendali sehingga mengakibatkan tumor pada serviks. Tumor yang ganas nantinya berkembang jadi penyebab kanker serviks.
"Kanker ini adalah salah satu jenis kanker yang paling banyak terjadi pada wanita di seluruh dunia. Namun, tes pap smear yang rutin dapat membantu mengetahui adanya kanker serviks secara dini," imbuh dia.
Kanker serviks paling banyak mengenai wanita dengan usia 36-55 tahun. Di Indonesia lebih dari 70 persen pasien datang sudah dalam stadium lanjut dan paling banyak dialami wanita dalam tingkat stadium tiga.
Baca Juga: Berjuang Lawan Kanker Serviks, Lihat Daftar Keinginan Wanita Ini
Sementara itu Hospital Direktur Siloam Hospitals Sriwijaya, dr Bona Ferndando menambahkan, ide 'talkshow' yang tidak biasa, yaitu di dalam gerbong LRT ditujukan sebagai upaya 'jemput bola'. Menurutnya masyarakat harus didorong untuk melakukan deteksi dini dibandingkan merasakan penderitaan akibat terkena kanker serviks.
"Penyuluhan akan pentingnya deteksi dini harus disebarkan seluas-luasnya kepada publik. Caranya adalah dengan mengambil perhatian masyarakat melalui fasilitas layanan publik. Ini tentu menarik perhatian masyarakat," ungkap dr Bonda.
Menurutnya diskusi pencegahan kesehatan tentang kanker serviks yang dilakukan di dalam LRT merupakan hal pertama kali dilakukan di Indonesia. Kegiatan ini juga direncanakan akan dilakukan secara berkelanjutan agar perempuan rutin lakukan pemeriksaan dini.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
 - 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
 - 
            
              Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
 - 
            
              Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
 - 
            
              5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
 - 
            
              Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
 
Terkini
- 
            
              Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
 - 
            
              Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
 - 
            
              Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
 - 
            
              Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
 - 
            
              Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
 - 
            
              Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
 - 
            
              Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
 - 
            
              Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara
 - 
            
              Jangan Abaikan! SADANIS: Kunci Selamatkan Diri dari Kanker Payudara yang Sering Terlewat
 - 
            
              Langkah Krusial Buat Semua Perempuan, Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Payudara Diluncurkan