Suara.com - Raditya Dika Potong Ari-Ari Bayinya Setelah 2 Jam, Ini Manfaatnya
Raditya Dika dan sang istri, Annisa Aziza akhirnya mengungkapkan proses persalinan buah hati pertama mereka. Salah satu momen yang tak terlupakan adalah ketika mereka melihat wujud dan memotong plasenta atau ari-ari anaknya.
Mulanya, Raditya Dika dan Anissa Aziza menceritakan proses persalinan yang cukup menegangkan hingga terdengar suara tangisan bayi sebagai tanda anak mereka telah lahir selamat.
Raditya Dika pun menceritakan saat itu dokter langsung membersihkan tubuh anaknya dan meletakkan di dada Anissa Aziza selama beberapa jam.
''Begitu keluar dia langsung nangis, terus dokter bersihin sebentar langsung ditaruh ke dada ibunya selama 2 jam. Itu sebutannya IMD (Inisiasi Menyusui Dini),'' kata Raditya Dika, melalui channel YouTube pribadinya.
Anissa Aziza pun mengutarakan rasa bahagianya ketika pertama kali memeluk anaknya. Apalagi anaknya langsung terdiam dan terlihat tenang selama di dalam pelukannya.
''Jadi pas dikeluarin kan nangis, pas ditaruh di dada anteng banget,'' sahut Anissa Aziza.
Raditya Dika lantas menambahkan kalau saat itu ari-ari atau plasenta anaknya belum dipotong oleh dokter. Anissa Aziza sendiri sempat terheran ketika merasakan ada sesuatu yang mengganjal saat memeluk anaknya.
''Jadi kemarin itu kan aku tidur, lagi tiduran sama si bayi terus ada botol gitu kan. Apa sih ini, bisa nggak sih ditaruh sebelah aja kayak riweh gitu. Eh nggak tahunya itu ari-arinya belum putus,'' ujar Anissa.
Baca Juga: 4 Aturan Mengejan yang Benar Bagi Ibu Melahirkan
Raditya Dika mengatakan dokter sengaja tidak memotong dan membiarkan dirinya memotong sendiri ari-ari anaknya setelah 2 jam Anissa Aziza melakukan IMD.
Ia juga mengatakan banyak pula orang yang memilih membiarkan ari-ari itu sampai berhari-hari dengan alasan yang tak diketahui. Tetapi, Raditya Dika memilih memotongnya setelah 2 jam IMD.
Hilda Hutcherson, dilansir dari treehugger.com, mengatakan belum ada bukti ilmiah tentang manfaat membiarkan ari-ari bayi sampai berhari-hari. Namun, menunda memotong ari-ari bayi selama beberapa menit atau jam memang memberikan manfaat tersendiri bagi kesehatan bayi.
Melansir dari whattoexpect.com, para peneliti telah mempelajari bahwa membiarkan tali pusar melekat hingga 45 detik mengurangi kemungkinan bayi membutuhkan tranfusi darah nantinya.
Penelitian ini kemudian kembali dikembangkan, yakni bagaimana jika tali pusar bayi sengaja tidak dipotong sampai lebih dari 1 menit. Ternyata hasilnya ada fakta yang lebih menarik lagi.
Plasenta yang dibiarkan melekat sampai lebih dari 1 menit setelah persalinan akan membuat bayi memiliki kadar hemoglobin dan zat besi yang lebih tinggi. Hal tersebut akan membantu perkembangan bayi dan mencegahnya menderita anemia. Dengan kata lain, jika plasenta bayi dipotong terlalu cepat, itu memungkinkan bayi lebih berisiko mengalami anemia nantinya.
Berita Terkait
-
Istri Raditya Dika Sempat Curhat Ketakutan Sebelum Melahirkan
-
Dikira Alami Batu Ginjal, Wanita Ini Ternyata Hamil dan Akan Melahirkan
-
Rangkaian Perawatan Khusus untuk Kembalikan Tubuh Pasca Melahirkan
-
Tidak Sadar Hamil, Perempuan ini Melahirkan Tiba-tiba?
-
Mati Otak dan Bergantung pada Ventilator, Perempuan Ini Melahirkan Bayinya
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
50 Persen Penduduk Indonesia Berisiko Osteoporosis, Kenapa Gen X Paling Terancam?
-
Waduh! Studi Temukan Bukti Hewan Ternak Makan Sampah Plastik, Bahayanya Apa Buat Kita?
-
Terobosan Penanganan Masalah Bahu: Dari Terapi Non-Bedah hingga Bedah Minim Invasif
-
Cuaca Berubah-ubah Bikin Sakit? Ini 3 Bahan Alami Andalan Dokter untuk Jaga Imunitas!
-
Review Lengkap Susu Flyon: Manfaat, Komposisi, Cara Konsumsi dan Harga Terbaru
-
BPOM: Apotek Jangan Asal Berikan Antibiotik ke Pembeli, Bahaya Level Global
-
Teknologi Jadi Kunci: Ini Pendekatan Baru Cegah Stunting dan Optimalkan Tumbuh Kembang Anak
-
Gak Perlu Marah di Grup WA Lagi, Call Centre 127 Siap Tampung Keluhan Soal Program MBG
-
5 Pilihan Sampo untuk Dermatitis Seboroik, Mengatasi Gatal dan Kulit Kepala Sensitif
-
Alasan Penting Dokter Bukan Cuma Perlu Belajar Pengobatan, Tapi Juga 'Seni' Medis