Suara.com - Gubernur Alabama, Kay Ivey pada Rabu (15/5/2019) kemarin baru saja menandatangani undang-undang tentang larangan aborsi yang memicu pro dan kontra dari berbagai pihak.
"Hari ini, saya menandatangani undang-undang Alabama Human Life Protection Act, sebuah RUU yang disetujui oleh mayoritas di kedua pihak Legislatif," tutur Ivey, melansir CNN.
Tetapi undang-undang ini juga memiliki pengecualian. Pemerintah membolehkan seorang wanita lakukan aborsi apabila kehamilan tersebut berisiko kesehatan serius bagi ibu dan janin.
Selain itu, undang-undang ini juga memberi pengecualian pada kehamilan ektopik dan jika janin memiliki anomali yang 'mematikan'.
Sebenarnya, tindakan aborsi juga mempunyai risiko kesehatan tersendiri, terutama bagi sang ibu.
Berdasarkan foundationsoflife.org, efek samping samping dari aborsi bisa berupa sakit perut dan kram, mual, muntah hingga diare. Efek ini berlaku baik aborsi melalui pembedahan maupun mengonsumsi obat.
Aborsi juga membawa risiko komplikasi yang signifikan seperti perdarahan, infeksi, dan kerusakan organ.
Komplikasi dapat meliputi:
Baca Juga: Awas, Infeksi di Area Kewanitaan Bisa Membuat Perempuan Sulit Hamil
- Pendarahan berat
- Infeksi
- Aborsi tidak tuntas
- Kerusakan pada serviks
- Jaringan parut pada lapisan uterine
- Perforasi uterus
- Kerusakan organ internal
- Kematian
- Pertimbangkan risiko lain dari aborsi
- Kelahiran Prematur untuk kehamilan selanjutnya
- Kanker Payudara
Selain menyebabkan gangguan kesehatan, aborsi juga memiliki dampak psikologis.
Ada bukti bahwa aborsi dikaitkan dengan penurunan kesehatan emosional dan fisik.
Bagi sebagian wanita, emosi negatif ini mungkin sangat kuat, dan dapat muncul dalam beberapa hari atau setelah bertahun-tahun. Respons psikologis ini adalah bentuk gangguan stres pasca-trauma.
Di sisi lain, tidak sedikit orang yang menentang undang-undang aborsi ini.
Mantan calon presiden dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, bahkan menyebut RUU larangan aborsi ini sebagai contoh serangan mengerikan terhadap kehidupan wanita dan kebebasan dasar mereka.
Berita Terkait
-
Skandal Impor Pakaian Bekas Ilegal: Malaysia dan China 'Hilang' dari Catatan Pemerintah, Kok Bisa?
-
Nekat Gugurkan Kandungan 8 Bulan Demi Pekerjaan, Wanita di Bekasi Ditangkap Polisi
-
Tega Aborsi Bayi karena Ngeluh Sulit Dapat Kerja, Wanita di Bekasi Ditahan Polisi
-
3 Risiko BBM Etanol E10 yang Bisa Bikin Jebol Mesin Motor 2-Tak Kesayanganmu
-
Makan Enak Sekarang, Pendek Umur Kemudian? Bahaya Makanan Ultra Proses Terungkap!
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?
-
Sakit dan Trauma Akibat Infus Gagal? USG Jadi Solusi Aman Akses Pembuluh Darah!
-
Dokter Ungkap Fakta Mengejutkan soal Infertilitas Pria dan Solusinya
-
Mitos atau Fakta: Biopsi Bisa Bikin Kanker Payudara Menyebar? Ini Kata Ahli
-
Stroke Mengintai, Kenali FAST yang Bisa Selamatkan Nyawa dalam 4,5 Jam!
-
Dari Laboratorium ITB, Lahir Teknologi Inovatif untuk Menjaga Kelembapan dan Kesehatan Kulit Bayi
-
Manfaatkan Musik dan Lagu, Enervon Gold Bantu Penyintas Stroke Temukan Cara Baru Berkomunikasi
-
Gerakan Peduli Kanker Payudara, YKPI Ajak Perempuan Cintai Diri Lewat Hidup Sehat
-
Krisis Iklim Kian Mengancam Kesehatan Dunia: Ribuan Nyawa Melayang, Triliunan Dolar Hilang
-
Pertama di Indonesia: Terobosan Berbasis AI untuk Tingkatkan Akurasi Diagnosis Kanker Payudara