Suara.com - Wabah Flu Mematikan Kembali Ancam Australia, Pemerintah Serukan Vaksinasi
Otoritas kesehatan Australia kembali mendesak warganya untuk melakukan vaksin flu menjelang pertengahan tahun.
Di Queensland, tercatat ada 25 jiwa melayang akibat flu dan ada korban yang masih berusia 20 hingga 30 tahun.
Virus influenza diketahui dapat bermutasi setiap tahun, dan jenis tahun ini terbukti sangat mematikan.
Untuk itu, pemerintah setempat mengatakan sangat penting untuk melakukan vaksin flu setiap tahun agar tubuh kebal terhadap strain flu yang mungkin akan menyebabkan wabah.
Dilansir News.com.au, dokter di Australia juga mengatakan secara statistik, ancaman flu mematikan akan meningkat sehingga mendesak orang-orang untuk segera melindungi diri mereka.
"Musim flu sangat bervariasi, tahun lalu kami melihat musim yang relatif ringan, jadi kami rasa kita akan melihat musim flu yang lebih buruk tahun ini. Ada lebih banyak kasus flu tahun ini, sekitar tiga setengah kali lebih banyak daripada yang kami perkirakan. Kita belum memasuki musim flu tetapi kami kira musim akan segera tiba, jadi sangat penting bagi orang untuk mendapatkan vaksinasi sekarang," kata Kepala Pejabat Kesehatan, Dr Jeannette Young.
Puncak musim flu di Queensland biasanya berlangsung dari Juli hingga Oktober.
Dr Young juga mengatakan semua orang memiliki risiko terkena flu.
Baca Juga: Cegah Flu di Musim Hujan dengan Vaksin Influenza
"Orang-orang yang sangat sehat dan bugar juga dapat mengalami komplikasi, itu sebabnya semua orang harus benar-benar mempertimbangkan untuk mendapatkan vaksin," tambahnya.
Sementara itu, secara statistik, lansia, terutama mereka yang memiliki kondisi medis kompleks, penduduk asli Australia dan orang muda merupakan kelompok paling berisiko terkena flu.
Sejauh tahun 2019 ini, 10.409 orang telah dinyatakn positif flu dengan hampir 850 orang diantaranya harus dirawat di rumah sakit dan 78 orang mendapat perawatan intensif.
Mayoritas kasus didominasi oleh virus influenza A, dan hanya ada beberapa kasus influenza B.
Negara bagian lain di Australia juga terkena dampak flu dan mengungkapkan ada 17 korban meninggal akibat flu, termasuk 13 warga panti jompo.
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
-
Menkeu Purbaya Putuskan Cukai Rokok 2026 Tidak Naik: Tadinya Saya Mau Turunin!
Terkini
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?
-
Terapi Imunologi Sel: Inovasi Perawatan Kesehatan untuk Berbagai Penyakit Kronis