Suara.com - Presiden Joko Widodo telah menandatangani aturan tentang cuti bersama untuk Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang tercantum dalam Keputusan Presiden Nomor 13 Tahun 2019 tentang Cuti Bersama PNS Tahun 2019.
Dalam aturan tersebut, cuti bersama PNS untuk Idul Fitri tahun ini ditetapkan pada tanggal 3,4 dan 7 Juni.
Aturan ini juga menyebutkan tidak akan mengurangi jatah cuti tahunan PNS.
Bagi pekerja, libur 3 hari tentu adalah hal yang jarang terjadi. Terutama bagi PNS. Tidak heran jika banyak orang yang akan melakukan kegiatan menyenangkan bersama keluarga maupun orang terkasih saat libur 'panjang' ini.
Di sisi lain, ternyata libur 3 hari bagi pekerja mempunyai dampak positif pada kesehatan fisik maupun mental. Berikut beberapa manfaatnya yang dilansir dari CNN UK.
1. Lebih sehat
Berjam-jam di kantor cukup mengerikan untuk jantung Anda, beberapa dekade penelitian medis besar telah ditemukan.
Dalam sebuah studi yang diterbitkan di The Lancet menemukan, orang-orang yang bekerja berjam-jam lebih lama, 55 jam per minggu atau lebih, memiliki risiko stroke 33% lebih tinggi daripada orang yang bekerja kurang dari 40 jam per minggu.
Karyawan yang bekerja terlalu banyak juga memiliki risiko 13 persen lebih besar terkena penyakit jantung dibandingkan dengan rekan-rekan mereka yang bekerja lebih sedikit.
Baca Juga: Liburan Naik Mobil ke Italia, Kakek Ini Malah Nyasar ke Jerman
Pada The Lancet: Diabetes & Endocrinology ini juga menemukan orang yang bekerja berjam-jam melakukan kerja manual atau pekerjaan 'non-kerah putih' lainnya memiliki 30% peningkatan risiko terkena diabetes tipe 2 dibandingkan orang yang bekerja kurang dari 40 jam seminggu di jenis pekerjaan yang sama.
2. Tidur nyenyak
Orang yang bekerja kurang dari 40 jam seminggu, juga cenderung lebih banyak tidur, dan mereka juga lebih mudah tertidur daripada rekan-rekan mereka yang bekerja lebih dari 55 jam per minggu.
Alasannya, para peneliti berpendapat, bekerja berjam-jam menyisakan sedikit waktu untuk bersantai.
"Relaksasi telah diakui sebagai prasyarat penting dalam pencegahan insomnia saat tidur," catat mereka.
"Karena jam kerja yang panjang dikaitkan dengan meningkatnya kebutuhan pemulihan setelah bekerja, karyawan ini sebenarnya membutuhkan lebih banyak waktu untuk pulih daripada pekerja dengan hari kerja yang panjangnya normal."
Berita Terkait
-
FOMO Level Akut? Ini 5 Jurus Ampuh Gen Z Biar Lebih Fokus dan Percaya Diri!
-
Kenali Tanda Diabetes Tipe 1 pada Anak, Orang Tua Wajib Waspada!
-
Warga Sumatera Utara Bisa Berobat Pakai KTP Mulai Oktober 2025
-
Luhut Sebut Covid-19 Ungkap Kelemahan Sistem Kesehatan RI, Dukung Penggunaan AI Jadi Solusi
-
Melalui MPPDN, Mendagri Tegaskan Dukungan Terhadap Perizinan Tenaga Medis dan Kesehatan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
-
Bintang Liga Prancis Rp57,8 Miliar Tak Sabar Bela Timnas Indonesia pada Oktober
-
Inikah Kata-kata yang Bikin Keponakan Prabowo Mundur dari DPR?
Terkini
-
Sering Diabaikan, Masalah Pembuluh Darah Otak Ternyata Bisa Dideteksi Dini dengan Teknologi DSA
-
Efikasi 100 Persen, Vaksin Kanker Rusia Apakah Aman?
-
Tahapan Skrining BPJS Kesehatan Via Aplikasi dan Online
-
Rusia Luncurkan Vaksin EnteroMix: Mungkinkah Jadi Era Baru Pengobatan Kanker?
-
Skrining BPJS Kesehatan: Panduan Lengkap Deteksi Dini Penyakit di Tahun 2025
-
Surfing Jadi Jalan Perempuan Temukan Keberanian dan Healing di Laut
-
Bayi Rewel Bikin Stres? Rahasia Tidur Nyenyak dengan Aromaterapi Lavender dan Chamomile!
-
Varises Esofagus Bisa Picu BAB dan Muntah Darah Hitam, Ini Penjelasan Dokter Bedah
-
Revolusi Kesehatan Dimulai: Indonesia Jadi Pusat Inovasi Digital di Asia!
-
HPV Masih Jadi Ancaman, Kini Ada Vaksin Generasi Baru dengan Perlindungan Lebih Luas