Suara.com - Penelitian baru menemukan, paparan terhadap polusi udara yang parah dapat menyebabkan cacat lahir bahkan kematian selama kehamilan.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, sembilan dari 10 orang di seluruh dunia menghirup udara yang mengandung polutan tingkat tinggi, dan satu dari setiap 9 kematian global dapat dikaitkan dengan paparan polusi udara, dengan total lebih dari 7 juta kematian prematur per tahun.
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences, menggunakan model tikus hamil betina untuk menunjukkan bukti pasti dari penurunan tingkat kelangsungan hidup janin dan juga mempersingkat tingkat kehamilan yang dapat menghasilkan berat badan yang lebih rendah, di samping kerusakan pada otak, hati, dan organ lain.
Tim peneliti menggunakan tikus hamil betina dan meneliti efek kesehatan yang merugikan dari paparan partikel halus yang terdiri dari amonium sulfat yang biasa ditemukan di banyak lokasi di seluruh dunia.
Selama bulan-bulan musim dingin di India dan Cina, di mana kabut sering terjadi, kadar partikel halus sangat tinggi yaitu beberapa ratus mikrogram per meter kubik, kata para peneliti.
"Orang-orang biasanya percaya bahwa amonium sulfat mungkin tidak terlalu beracun, tetapi hasil kami menunjukkan dampak besar pada tikus hamil betina," kata Renyi Zhang, Profesor di Texas A&M University di AS., seperti dilansir dari Healthsite
"Belum jelas apa yang menyebabkan efek mendalam ini, tetapi kami berspekulasi bahwa ukuran partikel nano atau bahkan keasaman mungkin menjadi biang keladinya," kata Zhang.
Sulfat terutama dihasilkan dari pembakaran batu bara, yang merupakan sumber energi utama bagi sebagian besar dunia di negara maju dan berkembang. Amonium berasal dari amoniak, yang dihasilkan dari emisi pertanian, mobil dan hewan.
"Jadi ini jelas merupakan masalah utama di seluruh dunia," tambah Zhang.
Baca Juga: Kurangi Polusi Udara, India Wajibkan Motor Elektrik 2025?
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak