Suara.com - Pencemaran Udara Dituding Jadi Penyebab Kematian Bocah 9 Tahun
Polusi udara memang bisa merusak kesehatan, yang berujung pada penyakit paru-paru dan bisa menyebabkan kematian. Hingga saat ini, belum ada kematian yang tercatat secara langsung disebabkan oleh pencemaran udara.
Namun sebuah penelitian lebih lanjut akan segera dilakukan terkait kematian seorang anak perempuan berusia sembilan tahun bernama Ella Kissi-Debrah.
Ella mungkin menjadi orang pertama di Inggris yang kematiannya dikaitkan dengan kasus pencemaran udara.
Ella mengalami serangan asma fatal yang diduga terkait polusi udara.
Ella Kissi-Debrah, tinggal di South Circular Road, Lewisham, London tenggara. Ella meninggal pada 2013 lalu setelah mengalami kejang selama tiga tahun.
Pengadilan Tinggi di Inggris membuka kasus tersebut setelah ibu Ella mengatakan ada banyak bukti kematian Ella yang terungkap.
Rosamund Kissi-Debrah mengatakan dia lega dengan putusan tersebut karena ingin segera mengungkap adanya dugaan pembunuh tersembunyi yang menyebabkan kematian anaknya.
Dalam sebuah pernyataan, Rosamund mengatakan dia berharap untuk mendapatkan kebenaran.
Baca Juga: Pemprov Nyatakan Riau Darurat Pencemaran Udara
"Enam tahun terakhir tidak tahu mengapa putri saya yang cantik, cerdas, dan ceria meninggal. Kejadian itu telah menyulitkan saya dan keluarga saya, tetapi saya berharap pemeriksaan yang baru akan menjawab apakah polusi udara membuatnya pergi dari kami. Jika terbukti bahwa polusi menewaskan Ella maka pemerintah akan dipaksa untuk duduk dan memperhatikan bahwa pembunuh yang tersembunyi namun mematikan ini telah memotong kehidupan anak-anak kita," ujarnya, dilansir BBC.
Ella pertama kali dibawa ke rumah sakit pada 2010 setelah mengalami batuk. Ia harus dirawat di rumah sakit sebanyak 27 kali.
Pemeriksaan pada tahun 2014 yang berfokus pada perawatan medis Ella, menyimpulkan kematiannya disebabkan oleh kegagalan pernapasan akut dan asma parah.
Tetapi sebuah laporan tahun 2018 mengatakan kemungkinan adanya tingkat polusi yang melanggar hukum, yang terdeteksi di stasiun pemantauan satu mil dari rumah Ella. Hal tersebut dianggap dapat berkontribusi terhadap serangan asma yang fatal.
"Dalam penilaian kami, penemuan bukti baru membuatnya penting untuk kepentingan keadilan bahwa pemeriksaan baru akan diadakan," kata Hakim Mark Lucraft QC.
Mark melanjutkan, Kematian Ella merupakan bukti yang menunjukkan adanya "kegagalan yang diperdebatkan" oleh negara untuk memenuhi tugasnya di bawah Konvensi Eropa tentang Hak Asasi Manusia, termasuk melindungi hak untuk hidup.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- Terbongkar dari Tato! Polisi Tetapkan Pria Lawan Main Lisa Mariana Tersangka Kasus Video Porno
- Buntut Tragedi SMA 72 Jakarta, Pemerintah Ancam Blokir Game Online Seperti PUBG
Pilihan
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
-
Keuangan WIKA 'Berlumur Darah' Imbas Whoosh, Bosnya Pasrah Merugi
-
Respons Berkelas Dean James usai Bikin Gol Spektakuler ke Gawang Feyenoord
-
Pahitnya Niat Baik: Guru Dipecat Karena Kumpulkan Rp20 Ribu untuk Gaji Honorer
-
Pemerintah Mau 'Bebaskan' Reynhard Sinaga, Predator Seksual Terkejam di Sejarah Inggris
Terkini
-
BRIN Uji Rokok Elektrik: Kadar Zat Berbahaya Lebih Rendah, Tapi Perlu Pengawasan
-
Sering Luput Dari Perhatian Padahal Berbahaya, Ketahui Cara Deteksi dan Pencegahan Aritmia
-
Vape Bukan Alternatif Aman: Ahli Ungkap Risiko Tersembunyi yang Mengintai Paru-Paru Anda
-
Kesehatan Perempuan dan Bayi jadi Kunci Masa Depan yang Lebih Terjamin
-
8 Olahraga yang Efektif Menurunkan Berat Badan, Tubuh Jadi Lebih Bugar
-
Cara Efektif Mencegah Stunting dan Wasting Lewat Nutrisi yang Tepat untuk Si Kecil
-
Kisah Pasien Kanker Payudara Menyebar ke Tulang, Pilih Berobat Alternatif Dibanding Kemoterapi
-
Pengobatan Kanker dengan Teknologi Nuklir, Benarkah Lebih Aman dari Kemoterapi?
-
Data BPJS Ungkap Kasus DBD 4 Kali Lebih Tinggi dari Laporan Kemenkes, Ada Apa?
-
Camping Lebih dari Sekadar Liburan, Tapi Cara Ampuh Bentuk Karakter Anak