Suara.com - Anda pasti pernah mendengar, melihat atau mengalami sendiri tidur sambil berjalan alias sleepwalking. Tidur sambil berjalan ini juga dikenal sebagai somnambulism atau noctabulism, yakni fenomena gabungan antara tidur dan bangun.
Kondisi ini diklasifikasikan sebagai gangguan tidur parasomnia yang terjadi selama tahap tidur dalam tingkat kesadaran rendah melakukan kegiatan yang biasa dilakukan dalam kesadaran penuh.
Seperti tidur sambil berjalan ke kamar mandi, memakai pakaian hingga mengendarai motor atau mobil.
Hal ini biasanya terjadi pada anak-anak, tetapi juga tak memungkiri bisa dialami orang dewasa. Tidur sambil berjalan memang tidak menandakan masalah serius, tetapi bisa membahayakan nyawa jika orang sudah sampai tahap mengendarai mobil atau motor.
Melansir dari mayoclinic.com, banyak faktor yang menyebabkan seseorang bisa tidur sambil berjalan alias sleepwalking.
1. Kurang tidur
2. Banyak pikiran atau stres
3. Demam
4. Gangguan jadwal tidur atau gangguan tidur
Baca Juga: Jangan Diremehkan, Waktu Tidur Pengaruhi Tekanan Darah dan Gula Darah
Terkadang sleepwalking juga bisa dipicu oleh beberapa gangguan tidur seperti:
1. Gangguan pernapasan saat tidur, seseorang dengan gangguan pernapasan abnormal selama tidur seperti apnea obstruktif bisa saja tidur sambil berjalan.
2. Konsumsi obat-obatan tertentu, seperti hipnotik, sedatif atau obat-obatan yang digunakan untuk gangguan kejiwaan.
3. Sindrom kaki gelisah
4. Penyakit refluks gastroesofagus (GERD)
Fenomena tidur sambil berjalan ini juga bisa terjadi karena faktor genetik. Orang yang memiliki riwayat keluarga sleepwalking mungkin saja akan mengalami gangguan tidur seperti ini.
Berita Terkait
-
Dari Rindu sampai Candu: Fenomena Sleep Call Anak Muda
-
8 Alasan Ilmiah Kenapa Tidur Cukup adalah Skincare Anti-Aging Terbaik
-
Siapa Jin Dasim? Ramai Disebut Jadi Penyebab Perceraian Tasya Farasya dan Raisa
-
Smart Hospital, Indonesia Mulai Produksi Tempat Tidur Rumah Sakit yang Bisa 'Baca' Kondisi Pasien
-
Mimpi Buruk dari Sudut Pandang Psikologi: Penyebab dan Cara Mengatasinya
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Apoteker Kini Jadi Garda Terdepan dalam Perawatan Luka yang Aman dan Profesional
-
Dont Miss a Beat: Setiap Menit Berharga untuk Menyelamatkan Nyawa Pasien Aritmia dan Stroke
-
Jangan Tunggu Dewasa, Ajak Anak Pahami Aturan Lalu Lintas Sejak Sekarang!
-
Menjaga Kemurnian Air di Rumah, Kunci Hidup Sehat yang Sering Terlupa
-
Timbangan Bukan Segalanya: Rahasia di Balik Tubuh Bugar Tanpa Obsesi Angka
-
Terobosan Baru Atasi Kebutaan: Obat Faricimab Kurangi Suntikan Mata Hingga 75%!
-
5 Pilihan Obat Batu Ginjal Berbahan Herbal, Aman untuk Kesehatan Ginjal dan Ampuh
-
Catat Prestasi, Tiga Tahun Beruntun REJURAN Indonesia Jadi Top Global Distributor
-
Mengenal UKA, Solusi Canggih Atasi Nyeri Lutut dengan Luka Minimal
-
Indonesia di Ambang Krisis Dengue: Bisakah Zero Kematian Tercapai di 2030?