Suara.com - Makanan dan Minuman Pemicu Kanker Otak yang Diderita Agung Hercules.
Aktor sekaligus penyanyi Agung Hercules dikabarkan tengah berjuang menghadapi kanker otak stadium IV atau kanker glioblastoma.
Glioblastoma umum terjadi di kalangan orang dewasa dan umumnya sangat agresif, yang artinya dapat tumbuh dan menyebar dengan cepat tanpa disadari pasien.
Karena glioblastoma tumbuh dengan cepat, tekanan pada otak biasanya adalah gejala pertama, tergantung di mana tumornya, maka glioblastoma bisa menyebabkan:
1. Sakit kepala yang konstan, hingga kejang
2. Perubahan status mental. Ini bisa berupa perubahan konsentrasi, ingatan, perhatian, bahkan kebingungan tanpa sebab.
3. Merasakan mual dan muntah terutama di pagi hari dengan yang bisa disebabkan oleh vertigo.
4. Kelainan dalam penglihatan misalnya, penglihatan ganda, penglihatan kabur, hilangnya penglihatan tepi.
Baca Juga: Benarkah Tingkat Pendidikan Berpengaruh Terhadap Risiko Kanker Otak?
5. Kesulitan berbicara yang diakibatkan oleh gangguan suara. Misalnya, sulit atau mengalami ketidakmampuan untuk berbicara yang diikuti dengan tidak paham dengan apa yang lawan bicaranya katakan, hal itu disampaikan Dokter Priscilla Johanna di channel youtube Go Dok Indonesia.
Untuk mendiagnosis, seorang ahli saraf dokter yang punya spesialisasi dalam mendiagnosis dan mengobati gangguan otak akan memberi ujian lengkap. Pasien mungkin mendapatkan MRI atau CT scan dan tes lainnya, tergantung pada gejala yang dialami pasien.
Sebagai salah satu penyebab kematian di dunia, kanker jelas ditakuti masyarakat awam. Untuk melakukan pencegahan sejak dini, Anda perlu mengetahui apakah Anda memiliki faktor-faktor risiko yang sudah dijelaskan di atas. Selain itu Anda juga harus menjaga asupan makanan, karena beberapa jenis makanan rentan menjadi pemicu munculnya kanker otak.
Berikut ini adalah jenis-jenis makanan dan minuman yang rentan memicu kanker otak dirangkum Suara.com dari Oddity Central:
1. Makanan yang berjamur
Aflatoksin merupakan metabolit dari beberapa jenis jamur, salah satunya Aspergillus flavus. Jamur ini dapat menjadi parasit pada kacang, pohon kacang, dan biji-bijian.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menopause dan Risiko Demensia: Perubahan Hormon yang Tak Bisa Diabaikan
-
Penelitian Ungkap Mikroplastik Memperparah Penyempitan Pembuluh Darah: Kok Bisa?
-
Lari Sambil Menjelajah Kota, JEKATE Running Series 2025 Resmi Digelar
-
Di Balik Duka Banjir Sumatera: Mengapa Popok Bayi Jadi Kebutuhan Mendesak di Pengungsian?
-
Jangan Anggap Remeh! Diare dan Nyeri Perut Bisa Jadi Tanda Awal Penyakit Kronis yang Mengancam Jiwa
-
Obat Autoimun Berbasis Plasma Tersedia di Indonesia, Hasil Kerjasama dengan Korsel
-
Produksi Makanan Siap Santap, Solusi Pangan Bernutrisi saat Darurat Bencana
-
Indonesia Kian Serius Garap Medical Tourism Premium Lewat Layanan Kesehatan Terintegrasi
-
Fokus Mental dan Medis: Rahasia Sukses Program Hamil Pasangan Indonesia di Tahun 2026!
-
Tantangan Kompleks Bedah Bahu, RS Ini Hadirkan Pakar Dunia untuk Beri Solusi