Suara.com - Penelitian baru menunjukkan anak-anak dengan cacat lahir bawaan berisiko 2-12 kali lebih besar menderita kanker pada masa kanak-kanak.
Para ilmuwan telah lama mengaku hubungan antara cacat lahir dengan genetik dalam kromosom dan risiko kanker anak-anak.
Sebuah studi baru yang dilakukan Baylor College of Medicine juga menemukan bahwa anak-anak dengan cacat lahir non-kromosom berisiko 4 kali lebih besar terkena kanker sebelum usia 18 tahun.
Cacat lahir adalah istilah umum untuk menggambarkan kelainan. Kondisi ini termasuk perbedaan struktur tubuh bayi, seperti cacat jari kaki, perubahan otak dan lainnya.
Sebesar 70 persen kasus cacat lahir membuat orangtua tidak tahu penyebab kelainan pada anaknya. Sedangkan menurut penelitian di JAMA Oncolog juga menyatakan anak-anak dengan cacat lahir ini memang berisiko lebih besar menderita kanker.
Hasilnya, anak-anak dengan cacat lahir non-kromosom 2,5 kali lebih besar menderita kanker sebelum usia 18 tahun. Risiko ini jauh lebih kecil dibandingkan anak-anak dengan cacat kromosom.
Anak-anak yang lahir dengan cacat kromosom berisiko lebih besar sekitar 11,6 kali terhadap kanker pediatrik. Tetapi, risiko ini juga dipengaruhi oleh jumlah cacat sehingga setiap anak bisa berbeda.
Contohnya down sindrom yakni kelainan genetik pada kromosom yang sudah lama dikaitkan dengan peningkatan risiko 20 kali lipat jenis kanker darah leukemia tertentu.
Para ilmuwan percaya bahwa sebagai besar kanker anak-anak mulai berkembang ketika mereka masih dalam kandungan. Dalam hal ini pertumbuhan kanker dan cacat lahir terjadi selama perkembangan janin.
Baca Juga: Agung Hercules Sempat Susah Bicara, Kanker Otak Pengaruhi Komunikasi?
"Saya penasaran dengan jenis kanker yang kita lihat sebagai cacat non-kromosom, seperti neuroblastoma dan hepablastoma. Karena sel-sel ini memiliki asal embrionik. Tidak heran jika kita melihat tumor di sel-sel embrionik ini dikaitkan dengan cacat lahir non-kromosom," kata Dr Philip Lupo, ahli onkologi pediatrik di Baylor dikutip dari Daily Mail.
Risiko kanker ini cukup beragam dan tidak berkaitan dengan bagian tubuh mana yang mengalami cacat non-kromosom. Meskipun mereka yang memiliki kelainan pendengaran dan kraniofasial memiliki tingkat neuroblastoma yang lebih tinggi.
Walaupun anak-anak dengan cacat lahir berisiko lebih besar terkena kanker, ini bukan berarti anak-anak yang lahir normal lebih terbebas dari kanker atau tidak berisiko tinggi.
Hal ini kembali lagi pada gaya hidup dan riwayat penyakit kanker keluarga yang mungkin saja anak-anak tanpa cacat lahir justru berisiko tinggi kanker.
Berita Terkait
-
Perjuangan Nunung Lawan Kanker Belum Usai, Ada Obat yang Wajib Diminum Seumur Hidup
-
5 Body Lotion Murah Mengandung SPF untuk Lindungi Kulit dari UV dan Cegah Kanker
-
Banting Setir, Nunung Srimulat Kini Jadi Juragan Restoran: Rezekinya Dikasih Allah Lewat Sini
-
Gelombang Cinta Mengalir, Asrilia dan Musisi Istimewa Kumpulkan Rp85 Juta untuk Pejuang Kanker
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
Pilihan
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
Terkini
-
Golden Period Jadi Kunci, RS Ini Siapkan Layanan Cepat Tangani Stroke
-
Nada Tarina Pamer Bekas Jahitan Operasi, Kenapa Skoliosis Lebih Rentan pada Wanita?
-
Apa Itu Tylenol: Obat yang Diklaim Donald Trump Bisa Bikin Autis
-
Mengenal Osteosarcoma, Kanker Tulang Ganas yang Mengancam Nyawa Anak dan Remaja
-
Viral Guyonan Lelaki Manja saat Sakit, Dokter Saraf Bongkar Fakta Toleransi Nyeri
-
Bukan Cuma Pekerja, Ternyata Orang Tua juga Bisa Burnout karena Masalah Membesarkan Anak
-
Benarkah Diet Keto Berisiko untuk Kesehatan? Ini Jawaban Ahli
-
Tren Mengkhawatirkan! Mengapa Kasus Kanker pada Anak Muda Meningkat?
-
Gaya Hidup Higienis: Kebiasaan Kecil yang Berdampak Besar bagi Tubuh
-
Mengenal Penyakit Lyme yang Diderita Bella Hadid: Bagaimana Perawatannya?